RIAUTERBIT.COM - Pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) merupakan salah satu kewajiban dari Tridharma perguruan tinggi, untuk itu Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau yaitu, Ir. Ardian, MS (Ketua) dengan anggota : Dr. Ir. Syafrinal, M.S, Ir. Nurbaiti, M.Si, Sispa Pebrian, SP., M.Si, Nursiani Lubis, S.P., M.Agr, Nur Suhada, S.Hut., M.Si, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 17 Mei 2023 di desa Padang Mutung Dusun Simpang Kare, dengan peserta petani yang terhimpun dalam kelompok tani Makmur Bersama yang diketuai oleh Cipto.
Pengabdian juga dihadiri oleh Selvia dari Pemerintahan desa Padang Putung, Audi Murfi Jonjar, SP Koordinator BPP, Rifnaldi STP PPL, Sumpono POPT dan Hayunasri Ketua KTNA Kecamatan Kampar.
Pengabdian masyarakat ini, berupa penyuluhan dan pelatihan tentang “Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Pengembangan Diversiffikasi Cabai dan Kompos jerami Padi Berbasis Zero Waste di desa Padang Mutung”.
Ardian menjelaskan petani sawah umumnya bertanam padi atau monokultur, untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, petani dapat melakukan diversifikasi atau penganekaragaman tanaman, salah satunya bertanam cabai selain bertanam padi.
Bertanam cabai di Riau khususnya di desa Padang Mutung merupakan peluang usaha yang menguntungkan dimana seperti yang kita ketahui bahwa cabai didatangkan dari provinsi tetangga seperti Sumbar, Sumut dan provinsi lainnya.
Kekurangan cabai di Riau ini akan dapat dimanfaatkan oleh petani di desa Padang Mutung untuk melakukan usaha tani cabai dan diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan petani.
Tim pengabdian dari Fakultas Pertanian Universitas Riau ini, memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang cara pembuatan kompos jerami, dimana jerami yang biasanya dibakar, dapat dijadikan kompos jerami dan dikembalikan untuk kegiatan pertanian sebagai pupuk organik.
Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik (Pabrik) yang harganya cenderung naik terus, akibatnya biaya produksi akan meningkat serta mengurangi dampak dari penggunaan pupuk anorganik terus menerus.
Tim juga memberikan pelatihan tentang cara pembibitan cabai, baik yang benihnya berlebel yang dapat dibeli di toko pertanian, serta cara membuat benih sendiri yang didapat dari produksi cabai atau dibeli di pasar.
Keberhasilah bertanam cabai, salah satunya ditentukan dari benih dan bibit yang baik. Pada kegiatan Abdimas ini akan dilanjutkan dengan pembuatan demplot Teknik bertanam cabai menggunakan kompos Jerami, dimana para peserta dapat mengikutinya mulai dari persiapan lahan, bertanam, pemeliharaan sampai panen.
Peserta mengikuti kegiatan ini mulai dari pemberian materi sampai praktek diikuti oleh peserta dengan antusias, juga pertanyaan dari peserta untuk dapat lebih memahami apa yang disampaikan oleh tim.
Dari kegiatan abdimas ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam usaha tani cabai menggunakan kompos Jerami, serta menjadi sentra produksi cabai di desa Padang Mutung dan Kabupaten Kampar, Riau umumnya. (Rls)