Jangan Sepelekan Pengaruh Media, Terbukti Ekspose Media Pengaruhi Kemenangan Kandidat Pilkada

Jangan Sepelekan Pengaruh Media, Terbukti Ekspose Media Pengaruhi Kemenangan Kandidat Pilkada
Pilkda Langsung 2015

RIAUTERBIT.COM- Ekspose kandidat di media massa dapat digunakan untuk memprediksi kemenangan dalam Pilkada Serentak 2015.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang mengatakan, hasil kajian pihaknya, 11 dari 13 kemenangan yang diraih pasangan kandidat gubernur-wakil gubernur serta lima pasangan calon wali kota adalah yang paling banyak diekspos media.

Data yang diperoleh bersumber dari 309 media online di Indonesia. “Media berperan besar sebagai pembentuk opini publik," kata dia dalam siaran pers, Kamis (10/12/2015).

Berbagai peliputan di media mampu meningkatkan popularitas seorang kandidat yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan elektabilitas kandidat tersebut,” ujar Rustika lagi.

Seberapa banyak kandidat mendapat peliputan di media masa, kata Rustika, dapat meningkatkan popularitas, –baik dalam arti positif maupun negatif, serta elektabilitas kandidat tersebut.

Berdasarkan pengalaman I2 dari 2012 hingga 2015, cara paling efektif dan terukur untuk memenangkan pilkada, pileg, dan pilpres, salah satunya dengan "memenangkan" hati media.

“Menjaga ekspos kandidat di media menjadi sangat penting. Eskalasi ekspose media menunjukan relasi yang kuat dengan hasil pilkada,” ungkap Rustika.

“Kandidat atau partai yang memiliki jumlah ekspos di media online lebih banyak dibanding kandidat lainnya sepanjang 3 bulan berturut-turut, besar kemungkinan menjadi pemenang,” ucap dia lagi.

Dalam prediksi kemenangan, I2 biasanya melihat beberapa hal: pertama ekspos di media secara umum. Kedua, ekspos kandidat di hanya wilayah tersebut, ketiga, faktor sentimen publik terhadap kandidat tersebut.

“Bisa saja secara ekspose tinggi, namun apabila konten yang disampaikan melalui media tersebut kurang sesuai dengan harapan publik, maka kemenangan tidak akan diraihnya,” ungkap Rustika.

Berdasar pengalaman-pengalaman tersebut, hasil riset I2 yang dilakukan sejak Juni hingga Desember 2015, terlihat beberapa nama yang berpeluang besar memenangkan kompetisi.

Meski demikian, tujuh hari terakhir akan sangat menentukan. Terutama di wilayah di mana persaingan antar kandidat berlangsung sangat ketat atau tipis.

Di wilayah Sumatera Barat, pasangan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit menguasai ekspos media dalam tiga bulan terakhir dibanding dengan pasangan Muslim Kasim-Fauzi Bahar.

Di Bengkulu, pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah cukup kuat secara ekspos media. Persaingan antar dua calon ini sendiri sudah terjadi sepanjang 2015. Namun pemberitaan mengenai Ridwan Mukti sulit disaingi Sultan B Najamudin.

Akumulasi ekspos Sultan-Mujiono hanya meraup 43 persen dibandingkan Ridwan-Rohidin.

Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw mengungguli telak pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan dan pasangan Benny Mamoto-David Bobihoe di media.

Selain ekpos sepanjang setahun terakhir dikuasai Olly, di wilayah setempat Olly-Steven mampu meraup pemberitaan media sebanyak 68 persen hingga 2 Desember lalu.

Situasi ini juga tak jauh dari pilgub Sulteng, Longki Djanggola mampu mempertahankan popularitasnya di media sejak setahun terakhir.

Pasangan Longki-Sudarto diprediksikan akan menguasai perolehan suara dibandingkan pasangan Rusdi Mastura-Ihwan Datu Adam.

Sementara itu, keramaian pemberitaan pilgub di wilayah Kalimantan justru semakin mengurang sepanjang kampanye pilkada.

Ekspos masing-masing kandidat gubernur dan wakil di pilgub khususnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan utara justru sangat minim ekspos di media online pada masa kampanye.

Situasi ini berbeda dengan ekspos cagub di daerah lainnya. Hal ini terjadi karena adanya penegasan dari pihak KPU pada media dan para peserta kampanye mengenai iklan dan pemberitaan di media.

Apabila ada media yang tidak adil memberitakan para kandidat, mereka bisa dilaporkan di bawaslu. Walhasil, bilapun ada ekspos biasanya berasal dari pemberitaan nasional.

Dengan data yang sangat terbatas, di Kaltara, incumbent Irianto Lambrie dengan pasangannya Udin Hianggio mendominasi pemberitaan.

Di Kalimantan Selatan, secara kecenderungan tren pasangan Muhidin-Farid Hasan bertarung kuat dengan pasangan Sahbirin-Rudy.

Situasi itu juga terlihat dalam ekspos pemberitaan calon walikota Surabaya, Tri Risma-Wisnu Sakti, calon wali kota Solo FX Rudyatmo-Achmad Purnomo, calon wali kota Semarang Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti.

Lalu ada pasangan walikota Denpasar Rai Dharmawijaya-IGN Jayanegara, Tangerang Selatan Airin Rachmi-Benyamin Davnie, dan calon walikota medan Dzulmi Eldin dan Ahyar Nasution.

Namun demikian, situasi itu ternyata berbanding terbalik dengan ekspos pasangan cagub di Jambi, di mana Hasan Basri Agus-Edy Purwanto lebih mendominasi pemberitaan di media dibandingkan dengan pasangan Zumi Zola-Fachrori Umar.

60 persen pemberitaan dikuasai oleh Hasan Basri (incumbent) dan Edi. (*)

 

Berita Lainnya

Index