Advetorial

Melalui Momentum Kongres, HMI Akan Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan Perusak Hutan

Melalui Momentum Kongres, HMI Akan Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan Perusak Hutan
Ilustrasi Aktivis HMI menggunakan masker sebagai bentuk ungkapan perlawanan terhadap perusahaan-perusahaan pembakar hutan dan lahan hingga mengakibatkan pekatnya kabut asap di Riau dan di berbagai Provinsi di Indonesia.

RIAUTERBIT.COM - Melalui momentum Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 yang akan dilaksanakan di Kota Bertuah Pekanbaru tanggal 22 November 2015 mendatang akan merekomendasikan kepada pemerintah Republik Indonesia untuk mencabut izin perusahaan-perusahaan yang diduga sebagai perusak hutan.

Diungkapkan Asriantoni selaku Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Riau-Kepulauan Riau, bahwa Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru akan merekomendasikan dan menyerukan kepada seluruh HMI se-Riau-Kepri dan Cabang HMI di seluruh Indonesia untuk mendesak Pemerintah agar mencabut izin korporasi perusak hutan.

“Bencana asap di Provinsi Riau khususnya, dan di berbagai Provinsi yang ada di pulau Sumatera dan Kalimantan sudah menjadi kejahatan kemanusiaan. Telah ribuan jiwa terkena ISPA dan sudah ada warga yang tewas akibat kabut asap melanda selama 18 tahun lamanya. Ada beberapa perusahaan yang lahannya diduga sengaja dibakar untuk perluasan lahan, bahkan sudah menyeret Direktur Utama perusahaan tersebut yang ditetapkan sebagai tersangka, namun hal tersebut masih kategori perusahaan-perusahaan yang kecil saja” ungkap Toni. Selasa, (10/11/15).

Ditambahkan Asriantoni bahwa HMI mendesak agar pemerintah bertindak tegas dan transparan atas nama-nama perusahaan yang terlibat, serta mencabut izin HGU perusahaan-perusaahan yang telah terbukti melakukan pembakaran lahan tersebut.

“Kondisi di Riau sekarang ini memang telah bersih dari gangguan asap. Hilangnya asap seakan-akan membuat permasalahan ini menghilang dan seperti ditutup-tutupi, seperti, upaya pengalihan opini publik. Badko HMI Riau-Kepri menegaskan akan terus mengawal permasalahan ini sampai tuntas. Ini dilakukan agar permasalahan asap benar-benar tuntas dan tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang” tegasnya.

Toni juga mengatakan bahwa mereka sepakat untuk menolak lupa akan tragedi kebakaran lahan yang selalu berulang setiap tahun yang menyebabkan kabut asap hingga mencapai level ‘berbahaya’ dan banyak mendatangkan kerugian, baik kesehatan, pendidikan dan ekonomi, yang semua bermuara masyarakat yang dirugikan.

“Jangan sampai korporasi Kelapa Sawit, kertas dan lainnya merasakan enaknya di balik penderitaan rakyat Riau”, ungkap Kabid PPD Badko HMI Riau-Kepri ini.

Hal senada juga diungkapkan Panitia Nasional Kongres HMI ke-29 yang juga wasekjend Pengurus Besar HMI Fat Haryanto Lisda, Fat menyampaikan bahwa melalui momentum Kongres nantinya, HMI akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk terus menindaklanjuti secara tegas dan transparan terhadap perusahaan-perusahaan pembakar lahan dan hutan di Riau.

“Kalau perlu ditutup saja perusahaan yang berusaha di sektor kehutanan, karena banyak mendatangkan bencana dari pada keuntungan pada masyarakat” Ungkap Fat menggebu.(Adv)

Editor: Alamsah, SH

Berita Lainnya

Index