Kisah Haru Pengantin Wanita Terkecil di Dunia

Kisah Haru Pengantin Wanita Terkecil di Dunia
Amanda Fyfe memiliki tinggi badan sekitar 0,8 meter atau 80 cm, sang ayah, Geoff, merasa bangga berjalan bersama putri tercintanya yang berada di kursi rodanya, menyusuri lorong di hari pernikahannya.

RIAUTERBIT.COM- Amanda Fyfe tak pernah berani bermimpi akan menikah, terlebih lagi dengan seorang pria yang mampu menerimanya apa adanya dan menemukan kebahagiaan hidup selamanya.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Rabu (14/10/2015), Amanda terlahir dengan Osteogenesis Imperfecta, penyakit tulang rapuh parah, yang menghambat pertumbuhannya.

Dokter bahkan memperingatkan orang tuanya, Geoff dan Diana Moore, bahwa putrinya tidak mungkin bertahan sepanjang malam setelah dia baru saja dilahirkan. Perasaan kedua orangtua Amanda pun saat itu hancur.

Namun Tuhan berkehendak lain. Amanda tetap bertahan hidup, meski ia hanya memiliki tinggi badan sekitar 0,8 meter atau 80 cm.

Akibat kelainan genetiknya ini, ia bahkan harus menghabiskan hidupnya di atas kursi roda. Hal ini sempat membuat dirinya merasa tidak percaya diri.

Amanda tak pernah menyangka bahwa dari segala keterbatasan yang dimilikinya akan diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menikah dan memiliki anak, di kemudian hari.

"Ketika masih muda, aku sangat takut tak bisa memiliki pacar karena tinggi badanku. Tapi semua impianku menjadi kenyataan dan aku telah bertemu pria yang sempurna. Dia tidak pernah peduli tentang tinggi badanku dan mencintaiku apa adanya," ujar Amanda.

tak pernah menyangka kalau dirinya yang memiliki banyak kekurangan akan diberi kesempatan untuk menikah dan memiliki anak

Steven adalah pria berhati mulia yang mencintai Amanda dan bersedia menikah dengan wanita bertubuh mungil itu. Menjadikannya pengantin, mungkin yang terkecil di dunia.

"Perbedaan tinggi badan tidak pernah menjadi masalah bagiku. Ketika kami keluar bersama-sama, orang pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa tertarik pada Amanda. Aku suka mata dan senyumnya, tapi dia memang sudah cantik dari dalam hatinya," kata Steven.

Menurut Steven yang juga rekan kerja Amanda, sang pujaan hati juga berhasil merebut hatinya karena memiliki sifat yang humoris. Hari-hari Steven menjadi lebih ceria penuh tawa bahagia saat bersama gadis pujaan hatinya itu.

Di hari pernikahan Amanda, bahagia dan haru biru menjadi satu. Meskipun Amanda tidak bisa berdiri di hari besarnya, sang ayah, Geoff, merasa bangga berjalan bersama putri tercinta yang duduk di kursi rodanya, menyusuri lorong, mengantarkannya kepada Steven.

Geoff mengatakan, "Saya sangat bangga dengan apa yang telah ia capai. Ketika saya melihatnya, ia tampak menakjubkan dalam gaun pengantinnya. Aku sungguh terharu. Itu adalah salah satu momen paling membanggakan dalam hidup saya."

Namun, hari itu juga diwarnai dengan kesedihan karena ketidakhadiran ibu Amanda, Diana, yang meninggal akibat gagal ginjal tahun 2009.

"Rasanya sulit bagiku melewati hari ini tanpanya. Namun aku yakin dia (ibu) akan sangat bangga. Dia adalah sahabat terbaik. Berkat dia, aku memiliki masa kecil yang bahagia. Di setiap langkahku, dia senantiasa mendampingiku. Dia yang selalu bilang aku cantik," ucap Amanda.

(Dsu/Tnt/(Dsu/Tnt/liputan6.com)

Berita Lainnya

Index