Saat Kunjungan Jokowi di Kampar ,Aktivis Demo Minta Jefry Noer Ditangkap

Saat Kunjungan Jokowi di Kampar ,Aktivis Demo Minta Jefry Noer Ditangkap
Suasana di sekitar Balai Bupati Kampar, Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota sempat ricuh, Jumat (9/10/2015). Pengunjuk rasa tarik menarik dengan petugas saat aksi di dekat Balai Bupati Kampar. Kericuhan itu disebabkan oleh bentrok yang melibatkan aparat

RIAUTERBIT.COM - Suasana di sekitar Balai Bupati Kampar, Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota sempat ricuh, Jumat (9/10/2015). Kericuhan itu disebabkan oleh bentrok yang melibatkan aparat keamanan dengan kelompok pengunjuk rasa.

Delapan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar itu dihadang saat ingin menembus pengamanan di sekitar Balai Bupati. Saat itu, Presiden Joko Widodo sedang beristirahat di Balai Bupati setelah mengunjungi Puskesmas Kuok di Desa Lereng Kecamatan Kuok.

Pengunjuk rasa langsung dihadang oleh aparat keamanan dari Kepolisian Resor Kampar. Awalnya, pengunjuk rasa tetap ngotot berjalan menuju Balai Bupati. Namun sama sekali tidak diperbolehkan oleh petugas.

Akibatnya, bentrokan fisik pun tidak terhindarkan tepat di seberang Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang. Personil kepolisian memukul mundur untuk membubarkan pengunjuk rasa. Satu orang di antara mereka jatuh pingsan.

Fadli, pengunjuk rasa yang pingsan itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang. Koordinator Aksi Anton menyebutkan, enam rekannya yang lain diamankan di Mapolres Kampar.

Menurut Fadli, aksi itu digelar untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Presiden Joko Widodo agar Bupati Kampar Jefry Noer ditangkap.

"Ini bentuk dari kekecewaan kami, karena sang megakoruptor di Kampar belum ditangkap. Makanya kami nekad menyampaikan langsung kepada presiden," tegasnya.

Sebelumnya, mereka melakukan penghadangan terhadap Presiden dan rombongan di Desa Ganting Kecamatan Salo. Namun gagal. Mereka terlambat mencegat mobil sedan hitam berplat Indonesia I itu dari depan.(*/TP)

Berita Lainnya

Index