Dua Bocah Tewas di Bekas Galian C, SDA Kampar Akan Koordinasikan dengan Dinas Terkait Tentang Izin

Dua Bocah Tewas di Bekas Galian C, SDA Kampar Akan Koordinasikan dengan Dinas Terkait Tentang Izin
Ilustrasi orang tenggelam.

BANGKINANG - Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Setdakab Kampar, Syafaruddin berjanji akan melakukan koordinasi terhadap dinas-dinas yang berkaitan dengan aturan yang mengatur tentang pertambangan.

Hal ini disampaikan Syafaruddin saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait tenggelamnya dua orang bocah hingga ditemukan sudah meninggal dunia di bekas galian C di Desa Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang 22 Maret 2021 lalu.

"Kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada dinas-dinas terkait. Tadi Sekda juga sudah memanggil kami terkait ini. Karena bagian SDA itu sifatnya memfasilitasi. Kalau melakukan tindakan, ada tim yustisi," ujarnya, (Senin 29/3/2021) di ruangan kerjanya.

Pria yang lebih dikenal Atan ini juga menyampaikan hari ini pihaknya hari ini akan kembali turun ke bekas galian C lokasi tenggelam dua bocoh itu.

"InsyaAllah kami akan kembali turun hari ini melihat lubang bekas galian C tersebut. Sebelumnya pihak kami juga sudah turun sepekan lalu," ulasnya.

Kasubag Pertambangan dan Lingkungan Hidup Setdakab Kampar, Asri Dwison menambahkan bahwa terkait izin usaha bekas galian C tersebut, menunggu berkas dari perizinan.

"Terkait izin belum dikasih oleh dinas DPMPTSP Kampar berkasnya kepada kami. Kemarin kami sudah tanya," ungkapnya.

Adapun dua bocah malang Kelurahan Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, ditemukan tewas tenggelam di bekas galian C ini adalah Atta Fatar Maulan (7) dan Aan Adi Putra (5).

Dari keterangan Kapolsek Bangkinang Kota Iptu Era Maifo diduga beberapa hari yang lalu itu, dua bocah ini tenggelam dalam bekas galian C yang memiliki kedalaman hingga 4 meter.

Yang mana dari keterangan Kapolsek ini, saat itu kedua korban bermain sepeda disekitar rumahnya di Dusun Teratak Domo RT 002 RW 002 Kelurahan Pasir Sialang. Kemudian sekitar pukul 16.00 Wib, keduanya tidak lagi terlihat bermain sepeda di sekitar rumahnya.

Kemudian kedua ayah korban mencari mereka di sekitar kampung. Tak lama ditemukanlah sepeda, pakaian serta sandal korban di pinggir jalan tak jauh dari bekas galian C itu. Selanjutnya keluarga korban menginformasikan terhadap masyarakat sekitar. Keluarga dan masyarakat lantas mencari kedua korban di bekas galian C itu.

"Warga mencari korban hingga melakukan penyelaman di bekas galian C itu. Kemudian sekitar pukul 23.00 Wib korban pertama ditemukan yakni Aan Adi Putra dalam keadaan meninggal dunia. Tak lama sekitar 20 menit kemudian ditemukan korban kedua Atta Fatar Maulana juga telah meninggal dunia," jelas Era dalam rilisnya kepada media.(Sy)

Berita Lainnya

Index