DPD RI Edwin Papu Dorong Pemprov Sumbar Tiru Langkah Riau Pembebasan Tanah Pembangunan Tol

DPD RI Edwin Papu Dorong Pemprov Sumbar Tiru Langkah Riau Pembebasan Tanah Pembangunan Tol
Anggota DPD RI Edwin Pratama Putra.

PADANG - Anggota Komite II Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Edwin Pratama Putra, SH menyoroti proses pembangunan Tol Padang-Pekanbaru yang terkendala persoalan pembebasan lahan di Sumbar.

Hal ini disampaikan Edwin saat melakukan kunjungan kerja ke Sumbar Senin (22/03/2021) bersama Wakil Ketua Abdul Puteh dan sejumlah anggota Komite II DPD RI lainnya, seperti Emma Yohanna, Aji Mirni Mawardi, Dedi Iskandar Batubara, TGH Ibnu Khalil dan Dharma Setiawan.

Edwin mendorong agar Pemprov Sumbar meniru langkah Riau dalam hal pembebasan tanah.

"Kalau kami di Riau pembebasan tanah tidak begitu masalah. Salah satu strateginya adalah melibatkan anggota DPD dan DPR RI asal Riau sendiri," kata Edwin.

Edwin menceritakan saat itu Gubernur Riau meminta anggota DPD dan DPR RI membantu Pemprov dalam hal sosialisasi kepada masyarakat.

"Kita bantu. Reses-reses kami arahkan ke daerah tol itu. Sekaligus kami sosialisasi. Akhirnya tidak ada masalah," jelas Edwin.

Menurut Edwin, Riau sangat mendukung selesainya tol Padang-Pekanbaru dengan cepat.

"Jika jalan Sumbar Riau putus, harga cabai bisa Rp 150.000 per kilo. Ini karena suplai dari Sumbar terputus juga," ulasnya.

Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan dukungan dari anggota DPD RI tersebut sangat bermanfaat sebagai solusi dari persoalan yang ada.

"Nanti bisa kita tiru juga seperti Riau. Kita akan minta dukungan dari anggota DPD dan DPR RI asal Sumbar," kata Mahyeldi.

Sementara Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan sebelumnya.

"PT. Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan.Jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya,” kata Marthen.

Marthen mengatakan dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT. Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dari total lahan sepanjang 36,6 kilometer yang dibutuhkan untuk pembangunan tol, yang baru berhasil ditetapkan lokasinya baru sepanjang 4,2 kilometer.

Sisanya masih terkendala dalam hal pembebasan lahan.(Rilis)

Berita Lainnya

Index