DKR Gelar Workshop Tari di Anjungan Seni Idrus Tintin

DKR Gelar Workshop Tari di Anjungan Seni Idrus Tintin
Taufik Hidayat alias Atan Lasak.

PEKANBARU- Eko Supriyanto, koreografer berkelas internasional menjadi narasumber pada Workshop Tari yang ditaja Dewan Kesenian Riau (DKR).

Helat bertajuk, ''Proses Kreatif Seni Pertunjukan Masa Pandemi,'' ini berlangsung selama dua hari, mulai Jumat sore (11/12/2020) hingga Sabtu malam (12/12/2020), di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, Purna MTQ, Pekanbaru. 

Nama Eko Supriyanto memang sudah tak asing lagi, apalagi beliau pernah tercatat merancang struktur suatu pola gerakan-gerakan tari penyanyi ternama Madona. Selain Eko, juga ada nara sumber koreografer anak jati diri Riau yang sudah melalang buana di dunia pertunjukan tari, seperti Sunardi. 

Ketua Umum DKR Taufik Hidayat alias Atan Lasak, kepada wartawan mengatakan, perhelatan ini berkat dukungan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Selain itu juga ada campur tangan Pemerintah Provinsi Riau. 

Workshop Tari DKR ini, sambung Atan Lasak, adalah upaya DKR membuka kesempatan kepada seniman-seniman untuk dapat melangsungkan kegiatan berkesenian. Selain itu, perhelatan ini juga merupakan upaya DKR untuk merangsang kreatifitas seniman muda dalam memproduksi sebuah karya pada masa pandemi Covid-19 ini. 

''Di masa Covid-19 ini mengakibatkan menurunnya produktifitas seniman secara kekaryaan dan berdampak pada karya-karya seni yang akan dihasilkan, bahkan banyak kawan-kawan seniman yang kehilangan pekerjaan akibat corona laknat ini. Karenanya, begitu mendapat kesempatan kami menggelar Workshop Tari DKR ini,'' ungkap Atan Lasak.

Harapan DKR, kata seniman yang juga dikenal wartawan itu, dengan Workshop Tari DKR ini bertempias pada edukasi agar tidak lengah dengan persoalan yang terjadi di lingkungan.

''Saya yakin, dengan kreatifitas kita bisa bangun, kita pasti mampu bangkit dari kukungan Covid-19. Dengan kreatifitas juga, saya yakin kita bisa membantu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk mensosialisasikan selalu menggunakan masker, selalu basuh tangan dengan sabun, dan kita jangan berlonggok untuk menjaga jarak,'' ucapnya.  

Mengenai peserta, Atan Lasak menyebutkan, tersebab masa pandemi Covid-19 jumlahnya dibatasi hanya 30 orang dan ini melalui seleksi panitia Workshop Tari DKR. ''Antusias para seniman tari di Riau sangat luar biasa, banyak yang menghubungi saya menanyakan bagaimana bisa mendaftar diri menjadi peserta. Kami mohon maaf, tersebab Covid-19 sehingga peserta Workshop Tari DKR ini terpaksa dibatasi dan peserta yang terpilih melalui seleksi panitia. Insya Allah tahun depan, jika tidak ada aral melintang, dalam kemasan lain, perhelatan yang sama akan kita laksanakan,'' kata Atan Lasak. ***

Berita Lainnya

Index