Sejak Nahkodai Golkar, Repol Sudah Tunjukkan Totalitas Waktu Mengurus Partai

Sejak Nahkodai Golkar, Repol Sudah Tunjukkan Totalitas Waktu Mengurus Partai
Repol suapin kue HUT Partai Golkar ke-56 kepada Ahmad Fikri beberapa waktu lalu.

KAMPAR - Sejak mengambil alih nakhoda Golkar pada Agustus 2020 lalu, Repol langsung tancap gas. Sejumlah langkah kongkrit dan strategis pun ia tempuh. Pertama, ia merenovasi kantor. Cat, atap yang rusak, bagian ruangan yang rusak, gorden dan beberapa bagian kantor lainnya seperti menata ulang perabotan di dalam gedung ia benahi demi kenyamanan dan keindahan. Semua ini seolah merepresentasikan karakter Repol yang bertanggung jawab, tekun, bekerja keras, tuntas, ulet dan detil dalam bekerja.

Tujuannya agar pengurus dan kader merasa betah berlama-lama berada di rumah kuning itu. Selain itu, kerapian dan keindahan kantor juga bagian dari marwah Partai Golkar, partai besar yang memiliki sejarah panjang sebagai penentu arah politik di Kampar selama puluhan tahun ini.

Kedua, Repol ingin menunjukkan totalitas waktu dan kesempatan mengurus Golkar, partai yang telah menempa dan membesarkan namanya di kancah perpolitikan lokal Kampar. Buktinya, Repol terlihat banyak berada di sekretariat Golkar. waktu, tenaga dan pikirannya sepenuhnya ia curahkan untuk membesarkan Golkar. 

Bahkan demi dapat maksimal mengurus Golkar, ia pun memutuskan pindah rumah untuk tinggal tak jauh dari kantor Golkar. Kini, pasca ditunjuk jadi nakhoda Golkar, Repol memboyong anak dan istrinya tinggal di sebuah rumah yang berjarak kurang dari seratus meter dari kantor Golkar.

Ketiga, komposisi pengurus ia susun berdasarkan kesedian kader dan pengurus untuk mencurahkan waktu dengan total untuk Golkar. Ia pun mengkombinasikan kader senior dengan pengurus yang relatif masih muda untuk menempati post-post tertentu guna menjaga dan merawat stamina partai mengarungi dan untuk menyongsong event politik lokal, daerah hingga nasional.

Keempat, setelah komposisi pengurus terbaik telah ia dapatkan, Repol pun rutin menyelenggarakan rapat-rapat bersama pengurus. Hal ini untuk menegaskan, segala agenda, kebijakan partai selalu melibatkan pengurus. Setiap agenda yang dijalankan adalah apa-apa yang telah dimusyawarahkannya bersama pengurus. Bukan kebijakan sepihak dirinya semata.

Kelima, setelah dipilih jadi Ketua Golkar dan telah pula membentuk kepengurusan, Repol pun langsung tancap gas mengebut agar Musyawarah Kecamatan atau Muscam di 21 kecamatan segera dilaksanakan sesuai jadwal dan agenda internal partai. Kini, agenda Muscam pun telah ia mulai sejak 14  November 2020 kemarin. Tapung dan Tapung Hulu telah selesai menyelenggarakan Muscam. 

Menyusul akhir pekan ini akan diselenggarakan Muscam untuk Kecamatan Kampar dan Tambang. Jika agenda 21 Muscam selesai, maka Musyawarah Desa atau Musdes pun akan segera bergulir. Kalau, agenda Muscam dan Musdes selesai dan komposisi pengurus partai di garis depan itu rampung pula disusun semua, sudah dipastikan, Golkar lah partai yang paling siap menyongsong agenda politik daerah, wilayah hingga siap menyukseskan agenda politik nasional.

Keenam, di samping itu, Repol juga terus rutin turun ke akar rumput menjumpai rakyat sebagai pemilik mandat politik. Repol turun menjemput aspirasi dan mendengar keluh kesah rakyat. Sejumlah keluhan pun ia tampung dan diselesaikan sesuai jalur administrasi dan birokrasi yang berlaku di daerah kita. Aspirasi ditampung lalu diusulkan melalui prosedur lazim yang berlaku untuk kemudian direalisasikan  eksekutif. 

Sebagian aspirasi lagi kadang tak jarang ia tanggulangi langsung. Semisal, warga yang sakit, warga yang belum memiliki meteran listrik dan lain-lain yang bisa diatasi, ia atasi seketika itu. Namun, bila mana aspirasi itu membutuhkan anggaran besar dan bersifat bagian dari pelayanan umum, maka ia perjuangkan lewat mekanisme APBD.

Ketujuh, Repol berusaha membuka pintu komunikasi lebih lebar lagi dengan publik. Hal itu bisa terlihat dari keaktifan Wakil Ketua DPRD itu di media sosial. Facebook, WhatsApp, IG hingga telepon pribadinya pun semakin ia maksimalkan aktif membuka komunikasi dua arah, ke masyarakat dan dari masyarakat.

Bukan berarti pula sebelum ini ia menutup komunikasi. Bukan. Hanya kini, ia lebih membuka komunikasi diri selebar-lebarnya dengan publik, yakni komunikasi dua arah. Tanggung jawab sebagai Wakil Ketua DPRD pun dengan baik ia tunaikan. Selaras antara jabatan sebagai wakil rakyat maupun sebagai ketua partai.  

Sesuai jadwal, Pilkada Kampar akan digelar pada 2022 mendatang. Agenda lima tahunan ini tentunya disambut gegap-gempita oleh seluruh partai, tak terkecuali Partai Golkar. Mestinya, waktu setahun lebih ke depan, bukanlah waktu yang panjang. Golkar bersama Repol telah mempersiapkan diri untuk itu. Maka, tidak berlebihan bila perahu Golkar adalah perahu paling diidam-idamkan para kandidat karena kesolidan dan jaringan yang mengakar hingga ke seluruh desa. Bakal seperti apa nanti? Layak kita tunggu.

Berita Lainnya

Index