Selamat Hari Sumpah Pemuda ke- 92

Jadi Pemuda Harus Berani Bangkit

Jadi Pemuda Harus Berani Bangkit
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Almaliqul Mulki Arman.

Oleh : Almaliqul Mulki Arman

RIAUTERBIT.COM, PEKANBARU - Satu kali, dua kali, tiga kali, tujuh kali, atau malah seringkali? Karena seringnya kita melakukan kesalahan kita enggan untuk bangkit, untuk mencoba lagi, bahkan hingga kita depresi.

Karena mungkin modal atau kerugian untuk kesalahan yang kita buat tadi sudah kelebihan batas, akhirnya para pemuda mulai bersikap hati-hati agar tidak jatuh dalam derita yang sama. 

Tapi lagi-lagi ini memakan waktu yang cukup panjang, bersama berubahnya prinsip kita. Masih berangkat dari pertanyaan yang sama, namun kali ini terkait soal kehidupan. 

Pernahkah kita sebagai pemuda tersandung masalah yang itu-itu saja dalam waktu satu minggu?

Bagi yang sering di marahi org tua,di marahi bos karna telat masuk kerja, dan itu selalu berulang. 

Mungkin berawal dari malas dalam menghadapi masalah dan ribetnya kerja, akhirnya mereka selalu dihadapi dengan masalah yang sama dan terus mencoba untuk berlari dari masalah itu atau takut untuk menghadapi masalah itu untuk menyelesaikan nya.

Ada apa dengan semua ini? Padahal, belum tentu masalah yang membuat kita merasa akan "jatuh" tidak bisa kita hadapi. Kenapa malas bangun dari semua ini? Padahal, karena satu masalah saja kita seringkali jatuh, jatuh, dan jatuh lagi. Namun perlahan kita bisa bangun darinya, walau harus berkali-kali bangun.

Coba kita lihat salah satu sejarah yg dapat kita rasakan manfaat nya hingga saat ini,ya sebuah lampu.seorang penemu lampu "Thomas alfa Edison"berapa kali dia melakukan kesalahan hingga bisa menemukan lampu yg dapat menerangi rumah-rumah kita?,yg orang-orang tau hanya keberhasilan nya saja, jadi jangan takut untuk mencoba dan bangkit kembali, karena yg mereka lihat hanyalah keberhasilan.

Sejenak kita kaitkan pemuda dengan kegiatan bangun tidur saat mati lampu. Dalam proses bangun, kita perlu berkali-kali menyiapkan anggota tubuh. Mulai dari meluruskan kaki, menegakkan badan, mencari pegangan, hingga mengangkat kepala.

Dari persiapan ini, kepala kita akan terbentur sesuatu, kaki kita mungkin akan terhimpit dengan kaki sebelahnya, pinggang yang salah tumpuan, serta tangan kita yang salah pegang. Wajar saja, keadaannya begitu gelap sekaligus menandakan bahwa belum ada cahaya terang yang bisa segera menghilangkan gelapnya masalah.

Jika mati lampu terus berjalan hingga beberapa hari, maka selama beberapa hari itu pula para pemuda mengalami masalah dalam bangun tidur. Uniknya, jika tidak ada perubahan perilaku yang berarti maka para pemuda akan terus jatuh ke dalam sumur masalah yang sama tanpa bisa bangun dan keluar darinya.

Untuk itulah dibutuhkan beberapa sikap "bangun,tekun" agar masalah segera dapat diatasi. Sikap-sikap ini seharusnya bisa jadi prinsip para pemuda kedepannya. 

Kedisiplinan dan Kegigihan

#Kami putra dan putri Indonesia, mengaku 

Bertumpah darah yang satu,tanah air Indonesia

#Kami putra dan putri Indonesia,

mengaku

Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

#Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung

Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI)

Berita Lainnya

Index