Mengakomodir Pesepakbola muda Berbakat, Merah Putih Ikuti Pertandingan Berbagai Iven 

Mengakomodir Pesepakbola muda Berbakat, Merah Putih Ikuti Pertandingan Berbagai Iven 
SSB MP saat ikuti turnamen piala Siwo PWI Sumatera Barat.

KAMPAR - Sekolah Sepakbola Merah Putih (SSB MP) Bangkinang, Kampar, Riau usianya memang baru seumur jagung. Namun apresiasi rancak wajar diberikan kepada SSB yang berhome base di Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang ini.

SSB MP berdiri pada tahun 2015. Lima tahun perjalanan tim dengan CEO Nur Adlin itu susah, senang telah dilalui dengan tetap eksis.

Berbagai iven kelompok usia diikuti. Semua itu demi mengakomodir pesepakbola muda nan berbakat di Bangkinang.

 

Niat pun terlaksana. Hanya saja soal nama apa diberi belum terpikirkan. Ada yang menarik dari ide pemberian nama SSB-nya itu.

“Sewaktu kami berhenti di salah satu lampu merah di Bangkinang. Lalu spontanitas ide nama SSB ini muncul. Di kaca spion dekat sopir ada bendera Merah Putih. Langsung saja suami saya beri nama SSB Merah Putih,” cerita Leni Widiarti, istri dari Nur Adlin kepada topsatu.com.

Alhasil, jersey pun dengan warna bendera Indonesia, Merah Putih menjadi kostum SSB ini.

Nur Adlin pun membenarkan ide pemberian nama SSB itu. “Dulu saya yang intens urus sepakbola ini. Semenjak SSB MP ini berdiri, istri saya yang ‘gila’ mengurus sepakbola ini,” ungkap Nur Adlin.

Awal berdiri SSB itu, Nur Adlin langsung jadi pelatih. Disebabkan kesibukan di KONI Kampar dan mengurus ternak ayam, Nur Adlin pun akhirnya menyerahkan kepelatihan kepada orang lain.

“Jadi, salah satu tujuan saya mendirikan SSB ini mengakomodir pesepakbola berbakat di Kampar umumnya dan Bangkinang khususnya,” kata Nur Adlin.

Alhasil, suami istri yang satu ini juga disibukkan mengurus sekitar 200 pesepakbola dari berbagai kelompok usia. Mulai usia muda hingga senior.

“Ada kebahagian tersendiri bagi kami sekeluarga mengurus sepakbola. Apalagi saat para pemain berkumpul di rumah. Mereka bercanda, makan bersama. Kebersamaan itu lah yang membuat kami gambira,” tutup Nur Adlin.

Di Piala SIWO PWI Sumbar U-14 ini dua putra Nur Adlin menjadi pemain kunci. Pertama Muhammad Akbar Juan. Pemilik jersey nomor 4 itu diberi jabatan il-capitano. Posisi stoper. Satu lagi Muhammad Dude Baihaqi pemilik nomor 7 beroperasi di sektor striker.

Si sulung juga pesepakbola. Namanya Muhammad Raja Bintang. Tergabung di kelompok usia 17 tahun. Klop sudah keluarga yang ‘gila’ sepakbola ini.(Topsatu.com)

 

 

Berita Lainnya

Index