Luhut Mau Buka Wisata Medis Seperti Singapura dan Malaysia

Luhut Mau Buka Wisata Medis Seperti Singapura dan Malaysia

RIAUTERBIT.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana mengembangkan wisata medis di Indonesia. Hal ini karena analisa PwC periode 2015 yang menyebut banyak wisatawan Indonesia yang ke luar negeri untuk berobat dengan jumlah 600.000 orang.

 

Melalui akun Instagramnya, Luhut menyebut angka ini merupakan yang terbesar di dunia dan mengalahkan Amerika Serikat (AS) yang sebanyak 500.000 orang wisatawan medis di tahun yang sama. "Melihat potensi ini, saya bersama jajaran K/L terkait hari ini berkoordinasi tentang rencana pengembangan wisata medis di Indonesia," kata Luhut dikutip dari akun Instagram, Sabtu (29/8/2020).

 

 

 

Dia mengungkapkan saat ini pihaknya juga mengkaji berbagai pertimbangan. Misalnya fakta bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan medis sebesar US$ 3.000 - US$ 10.000 per orang. "Sementara masyarakat kita lebih senang berobat ke Penang dan Singapura karena merasa layanan kesehatannya terhitung murah dan lebih cepat sembuh," jelas dia.

 

Menurut dia ada satu pengalaman yang dia dengar tentang seorang dokter mata bahwa banyak pasien yang biasa berobat ke Singapura sekarang berobat ke Indonesia karena mereka kurang nyaman dengan adanya karantina. Melihat fakta-fakta itu, Luhut menilai perlu membangun trust guna menumbuhkan rasa percaya wisatawan medis ke Indonesia.

 

"Lewat wisata medis ini nantinya saya ingin kita melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan industri layanan kesehatan di Indonesia, serta menahan laju layanan kesehatan serta devisa kita agar tidak mengalir ke negara-negara yang lebih sejahtera," jelas dia.


"Karena itu saya meminta BKPM untuk mencari investor potensial guna membangun rumah sakit berkelas internasional di Jakarta, Bali, dan Medan. Kita juga akan pertimbangkan ijin untuk dokter asing, untuk spesialis tertentu namun harus sesuai kebutuhan," ujarnya.Dia menyebut untuk mendukung industri wisata medis ini, saya rasa perlu adanya dukungan dari pemerintah melalui promosi masif serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti membangun rumah sakit berstandar internasional seperti John Hopkins di Amerika Serikat.

 

Luhut mengharapkan di momentum krisis pandemi ini bisa serius dimanfaatkan untuk membenahi infrastruktur, fasilitas penunjang, serta regulasi layanan kesehatan di Indonesia agar bisa lebih baik lagi dengan menciptakan perencanaan yang bagus dan terpadu untuk industri wisata medis dalam negeri.(dtk)

Berita Lainnya

Index