Hukum Berdoa dalam Bahasa Indonesia saat Sholat

Hukum Berdoa dalam Bahasa Indonesia saat Sholat
ilustrasi internet

RIAUTERBIT.COM - Setiap muslim diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu atau sholat maktubah dalam sehari semalam. Ritual sholat diawali dengan doa dan diakhiri pula dengan doa. Sejak memulai hingga mengakhirinya kita menggunakan bahasa Arab. Tentu tidak semua umat Islam memahami arti bacaan sholat yang diucapkannya. Begitupun juga dengan doa. Lantas, bolehkah membaca doa dalam bahasa yang kita mengerti semisal bahasa Indonesia?

 

Jika orang tersebut mampu berdoa menggunakan bahasa Arab dengan baik, maka sebaiknya tidak berdoa dengan selain bahasa Arab. Namun, bila dia tidak mampu mengucapkan bahasa Arab dengan baik, pun tidak memahami artinya maka boleh-boleh saja dia berdoa dengan selain bahasa arab. Itupun selama dia masih tetap berusaha belajar bahasa Arab.

 

Melansir dari laman muslim.or.id, orang yang berdoa menggunakan selain bahasa Arab di luar sholat tidak dilarang. Namun, hal ini dengan catatan jika orang tersebut bisa lebih menghadirkan hatinya jika berdoa dengan selain bahasa Arab.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berujar:

??????? ???? ???????? ? ????? ??????? ? ????? ?????? ???? ??? ?????? ?????? ? ??? ?? ?????? ????? ? ?????? ???? ???? ??????? ? ??????? ?????? ??? ???? ???????

“Berdoa itu boleh dengan menggunakan bahasa Arab maupun selain bahasa Arab. Allah mengetahui tujuan dan maksud orang yang berdoa, walaupun bahasanya tidak fasih. Allah mengetahui maksud di balik suara tidak jelas, dengan berbagai macam jenis bahasa dan hajat-hajatnya” (Majmu’ Al-Fatawa, 22/488-489).

 

Tidak ada larangan bagi seseorang berdoa menggunakan bahasa selain Arab sekalipun berdoa dengan kalimat yang tidak terdapat dalam Alquran maupun hadits, sepanjang doa yang dipanjatkan mengandung kebaikan (hasanat). Sebab, Allah Subhanahu wata'ala maha mengetahui semua bahasa, bahkan sebelum terucap sekalipun Allah lebih dulu mengetahui isi hati hamba-Nya.

 

Namun demikian, seperti kita tahu bahwa para nabi dan rasul jika mereka berdoa tentu menggunakan bahasa Arab dan doa mereka adalah doa yang paling agung kandungan maknanya. Sehingga dianjurkan bagi muslim untuk berdoa sesuai kalimat-kalimat doa yang termaktub dalam Alquran dan Hadits.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

?????? ????? ??? ?????? ???????? ????????? ???? ??? ??? ?????? ?????? ? ????? ??? ?? ??? ?? ???? ?????? ?????? ?????? ???????? ? ??? ??? ?????? ??????? ??????? ????? ???????? ????????? ? ??????? ?? ??????? ??????? ?????? ????? ???

“Seyogyanya bagi seorang hamba agar berdoa dengan lafazh yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah karena hal tersebut tidak diragukan lagi keutamaannya dan kebaikannya. Dan doa-doa tersebut adalah shiratal mustaqim (jalan yang lurus). Ulama-ulama Islam dan imam-imam mereka berdoa dengan lafazh yang ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dan berpaling dari lafadz doa yang bid’ah. Maka sepatutnya untuk meneladani hal tersebut” (Majmu’ Al Fatawa, 1/346-348). (okz)

Berita Lainnya

Index