Mengerikan, Begini Jadinya Wajah Wanita yang Paksa Warnai Rambutnya

Mengerikan, Begini Jadinya Wajah Wanita yang Paksa Warnai Rambutnya
Mengerikan, Begini Jadinya Wajah Wanita yang Paksa Warnai Rambutnya

Riauterbit.com-Bagi para wanita muda, mengubah warna rambut adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri sekaligus tampil lebih memukau. Namun, ritual mewarnai rambut sendiri di rumah malah membuat beberapa wanita mengalami petaka. Mereka menderita alergi yang menimbulkan pembengkakan hingga kehilangan nyawa.

Dinya Rasool (18) dari Cardiff, Inggris, nyaris tewas hingga dua kali. Pada tahun 2012 silam, Rasool harus dilarikan ke rumah sakit setelah tubuhnya bereaksi negatif atas aplikasi produk pewarnaan rambut yang dilakukan sendiri di rumah. Tiga tahun kemudian, Rasool kembali mempertaruhkan nyawanya setelah mengecat rambut sendiri dengan produk Clairol Nice 'n Easy.

Sebelum mengaplikasikan produk pewarnaan rambut, Rasool tidak melakukan tes alergi. Alhasil, wajah dan kelenjar-kelenjar tubuh Rasool membengkak hingga dia kehilangan penglihatannya secara temporer. Selain itu, dia juga mengalami kesulitan bernapas dan menderita sakit hebat, seperti merasakan adanya tekanan di bagian otaknya. Pembengkakan tersebut terjadi setidaknya selama enam minggu.

"Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya seluruh wajah Anda begitu bengkak hingga tidak bisa melihat. Saya belum pernah merasakan nyeri seperti itu sebelumnya. Rasanya, kepala saya seakan mau meledak. Saat pertama, saya merasa takut. Pada kesempatan yang kedua, saya merasa kondisi ini lebih parah dan saya takut tidak bisa sembuh," ujar Rasool.

Hal yang lebih tragis menimpa Julie McCabe (38) dari West Yorkshire, Inggris. Reaksi alergi ekstrem yang dideritanya terhadap produk pewarnaan rambut dari L'Oreal membuatnya koma, dan ia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada tahun 2012 lalu.

Kasus McCabe adalah kasus kematian ketiga di dunia, dan kedua di Inggris, akibat bahan kimia p-Phenylenediamine (PPD). Pembengkakan yang dialami Rasool pun ternyata terjadi lantaran tubuhnya mengalami alergi terhadap PPD yang merupakan kandungan pada produk pewarnaan rambut.

Menurut dr Carol Cooper, seorang dokter dan pengajar di Imperial College Medical School, reaksi alergi terhadap produk pewarnaan rambut sangat beragam. Alergi bisa saja menyebabkan gatal-gatal, tetapi reaksi yang fatal dapat menyebabkan kematian.

"Alergi produk pewarnaan rambut adalah hal umum, dan tidak ada yang bisa memprediksi. Inilah alasan penting untuk melakukan uji alergi. Karena setiap penggunaan bahan kimia dapat menyebabkan alergi, uji alergi harus dilakukan setiap waktu," kata dr Cooper.

Pihak Clairol dan L'Oreal pun memberikan pernyataannya terkait kasus-kasus alergi yang dialami setelah penggunaan produk pewarnaan rambut. Kedua produsen tersebut menekankan pentingnya mengikuti instruksi keamanan dan melakukan uji alergi setidaknya 48 jam atau 2 hari sebelum pengaplikasian.

"Keamanan konsumen yang menggunakan produk kami adalah prioritas utama. Produk pewarnaan rambut telah diteliti secara ekstensif untuk memastikan bahwa produk tersebut aman untuk digunakan," ungkap pihak Clairol. (*)

Berita Lainnya

Index