Kampanye Presiden AS Telan Miliaran Dolar

Kampanye Presiden AS Telan Miliaran Dolar

RIAUTERBIT.COM - Kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang diperkirakan akan menelan miliaran dolar. Donald Trump yang akan maju kembali akan menghabiskan 10 juta dolar untuk iklan nasional. Sedangkan Joe Biden sudah mengeluarkan jutaan dolar selama kampanye dan akan bertambah lagi. 

Menurut Advertising Analytics dan Cross Screen Media, sekitar 1,7 miliar dolar AS diperkirakan akan dibelanjakan untuk iklan dalam pertarungan Trump-Biden 2020. Pertarungan keduanya mengambil momentum pandemi virus corona yang menyerang sangat keras di AS.

Kampanye Biden mencoba membuat serangan terhadap Trump dengan menyatakan pemilihan November harus menjadi referendum tentang penanganan krisis virus corona oleh presiden dari Partai Republik. Sedangkan Trump menuduh mantan wakil presiden era Barack Obama ini menentang pembatasan perjalanan bagi warga negara asing yang datang dari China. 

Pernyataan itu pun dibantah oleh tim kampanye Biden. Juru bicara Biden, Andrew Bates, menunjukkan bahwa Trump sebelumnya memuji China atas penanganan wabah virus corona pada Januari dan Februari. Dia menyatakan, Trump secara salah mengelola krisis kesehatan publik sehingga menjadi yang terburuk dalam lebih dari 100 tahun. 

Sebelum iklan pertama mulai ditayangkan, manajer kampanye Trump, Brad Parscale, mengirim kicauan di Twitter menyamakan kampanye pemilihan dengan "Death Star". Istilah itu merujuk pada waralaba Star Wars untuk nama stasiun ruang angkasa yang dapat menghancurkan sebuah planet. Kampanye Biden membalas dengan menunjukan "Death Star" akan meledak pada akhir film 1977, film asli dalam waralaba Star Wars. 

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan perlombaan yang ketat antara kedua calon dari Republik dan Demokrat ini di tengah pandemi. Dalam jajak pendapat Reuters- Ipsos terbaru pada awal pekan, 45 orang AS mengatakan Trump akan lebih baik dalam menciptakan pekerjaan dibandingkan dengan 32 persen yang berpikir Biden akan lebih baik dalam hal itu. 

Sejak pandemi melanda AS, lebih dari 70 ribu orang telah meninggal dan lebih dari 30 juta orang telah mengajukan jaminan pengangguran. Momen ini menjadi kehilangan pekerjaan terbesar dan tercepat dalam sejarah AS.(rep)

Berita Lainnya

Index