Permintaan CPO Dunia Turun Akibat Corona, Harga Sawit Riau Anjlok

Permintaan CPO Dunia Turun Akibat Corona, Harga Sawit Riau  Anjlok

RIAUTERBIT.COM - Harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit di provinsi Riau periode 18-24 Maret tahun 2020 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, mengatakan bahwa jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun.

Penurunannya sebesar Rp 89,32/Kg atau mencapai 5,45 % dari harga minggu lalu. "Sehingga harga pembelian TBS untuk periode satu minggu kedepan menjadi Rp 1.550,34/Kg," ujar Defris, Kamis (19/3/2020). Ia menjelaskan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

"Untuk faktor internal penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Penurunan yang terjadi cukup signifikan dibanding minggu lalu," cakapnya.

Untuk harga jual CPO, di PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 413,40/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 234,00/Kg, Astra Agro Lestari Group turun sebesar Rp 155,00/Kg, Asian Agri Group turun harga sebesar Rp 402,34/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana turun sebesar Rp 471,80/Kg dari harga minggu lalu.

"Sedangkan harga jual kernel, di Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 175,82/Kg, Asian Agri Group naik sebesar Rp 232,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana turun sebesar Rp 232,91/Kg dari harga minggu lalu," terangnya. Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga TBS periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan CPO dunia akibat merebaknya virus COVID-19.

Harga minyak sawit anjlok karena terjadi disrupsi permintaan di Uni Eropa dan Timur Tengah kala jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara-negara tersebut bertambah dan menjadi risiko yang berdampak terhadap permintaan.

"Selain itu anjloknya harga minyak global juga memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan harga CPO. Biodisel merupakan energi alternatif untuk solar, sehingga koreksi harga minyak turut menekan prospek permintaan CPO untuk energi tersebut," tukasnya.(ckc)

Berita Lainnya

Index