Fedrios Gusni: Desa Pangkalan Indarung Perlu Perhatian Khusus

Fedrios Gusni: Desa Pangkalan Indarung Perlu Perhatian Khusus

RIAUTERBIT.COM - Anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Fedrios Gusni mengaku prihatin melihat kondisi Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi.

 

Desa di kawasan paling hulu Sungai Singingi ini perlu perhatian khusus, karena masih sangat kurang tersentuh pembangunan terutama infrastruktur jalan dan jembatan. Hal ini diungkapkan Defrios Gusni dalam bincang-bincangnya  Selasa (3/3/2020) petang di Telukkuantan.

 

Anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kuansing IV yang meliputi Kecamatan Singingi dan Kecamatan Singingi Hilir ini mengatakan, infrastruktur di Desa Pangkalan Indarung tidak bagus.

 

"Kita tengok jalan, begitu hancur di situ. Kasihan masyarakatnya. Kalau hujan keluar tak dapat. Masuk tak dapat. Susah," ujarnya. Kondisi ini menurut politisi Demokrat itu telah ia sampaikan ke pihak-pihak terkait. Waktu hearing dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun hal ini telah ia sampaikan.

 

Fedrios menjelaskan, ruas jalan dari Muaralembu sebagai ibu kota kecamatan menuju Desa Pangkalan Indarung itu sepanjang lebih kurang 32 kilo meter. Sementara yang belum tersentuh aspal itu sekitar 7,8 kilo meter. Adapun titik yang paling parah yakni di daerah Skonda.

 

"Kalau dari Muaralembu tanjakan, kalau dari Pangkalan Indarung juga tanjakan. Tanjakannya lebih kurang sepanjang satu kilo meter. Itu yang membuat masyarakatnya payah keluar jika musim hujan. Soalnya jalannya jadi licin," ujarnya. Sebenarnya, menurut Fedrios, Desa Pangkalan Indarung ini cukup bagus.

 

Alamnya indah, airnya jernih. Cocok jika dijadikan sebagai desa wisata. "Kami saja orang-orang Muaralembu, biasanya hari-hari Sabtu dan Minggu, kalau tidak kemana-mana ya ke Pangkalan Indarung," cakapnya.

 

Apalagi di desa ini juga ada suatu tradisi unik dan menarik yakni menangkap ikan larangan yang oleh masyarakat desa ini disebut sebagai tradisi Mamucuak.

 

"Itu bagus kalau dimasukkan ke dalam agenda pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi," ujarnya. Jika infrastruktur jalannya di situ sudah bagus, otomatis ekonomi masyarakatnya akan meningkat. Pariwisatanya pun akan lebih berkembang.

 

"Saya inginnya ke depan ini Desa Pangkalan Indarung ini jadi desa maju," ujarnya. Potensi berikutnya yang cukup menjanjikan di Desa Pangkalan Indarung, kata Fedrios, yakni pertanian. Di kawasan seberang Pangkalan Indarung ini areal sawahnya sangat luas, sekitar 150 hektar. Di samping ada lagi yang belum tergarap, yang masih dibuka lagi.

 

"Sekitar 500-an hektar saya rasa ada di situ," ujarnya. Kondisi saat ini, jelas Fedrios, belum ada jembatan yang melintasi Sungai Singingi. Untuk ke seberang ke persawahan itu ataupun pulang dari sawah membawa hasil pertaniannya, masyarakatnya harus menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu bahkan terkadang harus mengarungi sungai.

 

Apabila hujan dan banjir, akan sulit masyarakatnya menyeberang. Bahkan menurutnya, sudah ada jatuh korban meninggal di sana. Untuk itu Defrios berharap pemerintah membuat jembatan gantung di sana.

 

"Supaya akses masyarakat pergi ke sawah, ke areal pertaniannya menjadi mudah," ujarnya seraya memperkirakan panjang jembatan gantung yang perlu dibangun itu sekitar 100-150 meter.

 

Sementara untuk irigasi, Fedrios mengungkapkan rasa syukurnya. Soalnya, tahun anggaran 2020 ini irigasi yang ada di Desa Pangkalan Indarung mendapat dana DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp2,5 miliar, untuk perbaikan pintu air dan irigasi yang sudah bocor-bocor.(ckc)

Berita Lainnya

Index