Nelayan Rohil Ditangkap Polisi Malaysia, TNI Siap Bantu Polri dan Pemerintah Setempat

Nelayan Rohil Ditangkap Polisi Malaysia, TNI Siap Bantu Polri dan Pemerintah Setempat

RIAUTERBIT.COM - Tujuh nelayan asal Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir ditangkap polisi Malaysia. TNI menyatakan siap bantu polisi dan pemerintah setempat.

 

Saat ini, istri dan keluarga nelayan tersebut minta nelayan itu dibebaskan, orang tua pemilik kapal diminta beri uang untuk kebutuhan istri dan keluarga nelayan dan jika tak dipenuhi mengancam akan membawa warga lebih banyak lagi (demo, red).

 

“Kita membantu kepolisian dan pemerintah setempat,” tulis, Kapten Alfarisi, Danramil 04/Kubu lewat WA saat riauterkini.com konfirmasi, Rabu (26/2/20) malam.

 

Kehadiran TNI diantaranya menurut Alfarisi, saat mediasi keluarga Anak Buah Kapal (ABK) nelayan yang tertangkap mengambil ikan diperairan Malaysia di Kantor Camat Pasir Limau Kapas, Rabu (26/2/20) pukul 10.35 Wib, Serma Hery Kalman mewakili Danramil 04/Kubu hadir bersama Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan dan Datuk Penghulu Teluk Pulai, Mustafa Husein.

 

Hasil mediasi, Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan menurut Alfarisi menyampaikan bahwa permasalahan ini akan disampaikan kepada Bupati Rokan Hilir dikarenakan masalah ini sudah antar negara. Hal lain, diminta kepada keluarga anak buah kapal harap tenang, jangan mengerahkan massa kembali yang bisa menimbulkan permasalahan hukum yang baru.

 

Sebelumnya menurut Alfarisi, Selasa (25/2/20) sekira pukul 20.30 Wib telah terjadi unjuk rasa keluarga Anak Buah Kapal (ABK) yang tertangkap mengambil ikan diperairan negara Malaysia, terhadap orang tua pemilik kapal, Tjai Seng alias Kosim Kepenghuluan Teluk Pulai, jumlah massa sekitar 150 orang.

 

Kronologisnya, sekira empat bulan yang lalu Kapten Kapal (Tekong) Suyanto Sui anak dari Tjai Seng alias Kosim menggunakan Kapal Motor GT. 10 an Suyanto Sui Nomor : 381 / Ppr Jenis Tangkap Ikan Jaring Malong beserta Anak Buah Kapal (ABK) yang ditangkap polisi Malaysia, kemudian kapal seret seluruh awak kapal diamankan di Malaysia termasuk Suyanto Sui.

 

Dengan kejadian tersebut, Tjai Seng, orang tua Suyanto Sui dengan kejadian tersebut berusaha bertanggung jawab dengan perjanjian memberi belanja untuk kebutuhan sehari-hari kepada keluarga ABK selama ABK belum kembali ke Panipahan.

 

Namun selang beberapa bulan, istri dan keluarga ABK meminta uang untuk berbagai pembayaran, yakni, membayar kontrakan, membayar tagihan bank dan membayar perobatan serta persalinan melahirkan. Tjai Seng merasa tidak mampu lagi untuk memberikan sejumlah uang yang diinginkan oleh istri dan keluarga ABK. Sampai itu, Tjai Seng belum kembali dari laut.

 

Pendemo meminta segera dibebaskan ABK yang tertangkap di Malaysia, Tjai Seng alias Kosim sebagai orang tua agar memberikan sejumlah uang untuk kebutuhan yang ditanggung seluruh keluarga ABK, jika tidak dipenuhi maka keluarga ABK akan membawa warga lebih banyak lagi.*(rtc)

Berita Lainnya

Index