Kembang Api Malam Tahun Baru Australia Jadi Kontroversi

Kembang Api Malam Tahun Baru Australia Jadi Kontroversi
ilustrasi internet

SYDENY --  Wakil Perdana Menteri New South Wales (NSW) John Barilaro telah menyerukan agar kembang api Malam Tahun Baru Sydney dibatalkan. Namun, pernyataan itu memicu perdebatan yang panjang di masyarakat luas. "Risiko terlalu tinggi dan kita harus menghormati sukarelawan RFS kami yang kelelahan. Jika area regional dilarang kembang api, maka jangan memiliki dua kelas warga. Kita semua dalam krisis ini bersama," ujar Barilaro melalui akun media sosial, dikutip dari The Guardian.

 

Suhu di sekitar negara bagian tersebut diperkirakan akan memuncak pada Selasa. Perkiraan lebih dari 40 derajat Celcius di Sydney barat dan di NSW regional.

 

Beberapa komunitas telah memutuskan untuk membatalkan atau menunda pertunjukan kembang api, termasuk Armidale di utara negara bagian dan Huskisson di selatan negara bagian. Pemerintah Wilayah Ibu Kota Australia mengumumkan, dua pertunjukan yang direncanakan di Canberra tidak akan dilanjutkan karena wilayah tersebut akan dilarang secara total pada Ahad (29/12) sore.

 

Lebih dari 250.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan agar kembang api Sydney dihapus. Mereka meminta dana dialihkan ke kekeringan dan bantuan kebakaran hutan.

 

Namun juru bicara City of Sydney Tanya Goldberg mengatakan, dewan memiliki pandangan tegas kalau acara kembang api Tahun Baru harus dilanjutkan. "Membatalkan secara serius akan merusak bisnis Sydney, terutama setelah laporan musim ritel yang lebih lemah, dan juga akan merusak rencana untuk puluhan ribu orang yang datang dari seluruh negeri dan luar negeri," kata Goldberg.

 

Perayaan kota yang terkenal itu diharapkan dapat menarik satu juta orang ke tepi pelabuhan dan menghasilkan 130 juta dolar AS untuk ekonomi NSW. Perdana Menteri Gladys Berejiklian mengatakan, jika dinas pemadam kebakaran menyatakan aman bagi kembang api dinyalakan. Berejiklian mengatakan, kembang api mengirim pesan ke NSW untuk tetap kuat selama musim kebakaran. "NSW selalu berharap negara tentang masa depan, ulet dan optimis," katanya.

 

Kembang api, menurut Berejiklian, merupakan upaya dalam medukung komunitas tetap bekerja keras. Terlebih lagi, Sydney adalah salah satu kota pertama di dunia yang menyambut tahun baru. "Jika aman untuk melakukannya, kita harus terus melakukannya seperti yang telah kita lakukan setiap tahun," ujar Berejiklian. (rep)

Berita Lainnya

Index