Cerita Sang Bapak: Tragedi Hercules Renggut Mimpi Rizki Jadi Prajurit TNI

Cerita Sang Bapak: Tragedi Hercules Renggut Mimpi Rizki Jadi Prajurit TNI
Dedi Aprianto (48)

Jakarta - Cita-cita Rizki Budi Perkasa (20) untuk menjadi prajurit TNI pupus. Dia tewas dalam penerbangan pesawat Hercules yang rencananya akan bertolak ke Natuna, Kepulauan Riau.

Jenazah Rizki masih berada di ruang jenazah RSUP Haji Adam Malik. Orangtua Rizki, Dedi Aprianto (48) dan beberapa kerabat masih menunggu proses selesai agar Rizki dapat segera dibawa ke Pekanbaru.

Dedi mengatakan, Rizki bertolak ke Natuna bersama adiknya Rinaldi Widyanto Putra (15). Rizky sejatinya ingin mendaftar Akabri yang akan dibuka Agustus mendatang. Sedangkan Rinaldi yang baru tamat SMP.

"Dia lulus SMA 3 tahun lalu, tiga kali daftar polisi, nggak lulus. Mau berangkat ini karena Agustus katanya ada pembukaan di Natuna, Akabri. Tentu di situ dia butuh persiapan, dan kerja dulu," kata Dedi saat berbincang di RSUP Adam Malik, Kamis, (2/7/2016).

Rizki dan Rinaldi berangkat dari Pekanbaru pada Selasa (30/6) lalu dan akan menemui pamannya yang seorang anggota TNI dan sedang bertugas di Natuna.

"Nggak ada yang langsung ke Natuna, jadi ke Medan dulu baru ke Natuna," ujar Dedi.

Dedi terkahir bertemu dengan dua putranya itu pada saat sahur Rabu dini hari. Keduanya juga sempat salat tahajud di dini hari itu. Dedi juga mengaku memiliki firasat akan kejadian tersebut.

"Tiga hari sebelum mereka berangkat ndak bisa tidur saya, sampai subuh ndak bisa tidur. Sebelum berangkat ini, adiknya banyak maunya, beli kereta, HP, minta untuk ini untuk itu. Kalau abangnya nggak, nurut aja," ujarnya.

Penerbangan Hercules itu nahas di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa lalu. Dedi dan beberapa kerabat bertolak dengan menggunakan bus dari Pekanbaru ke Medan dan baru tiba di RSUP Adam Malik kemarin pagi.

Setelah mencari dan bertanya-tanya, Dedi akhirnya berhasil menemui dua anaknya pada pukul 11.00 WIB. Keduanya ditemukan dengan selisih 5 menit.

Kondisi keduanya masih utuh dan bisa dikenali. Pakaian terakhir yang dikenakan dua kakak beradik itu juga masih sama sehingga semakin menguatkan. Rizki mengenakan baju putih dan celana pendek loreng. Sedangkan sang adik mengenakan pakaian celana jeans.

"Saya foto mereka (ketika melihat jenazah). Ada foto pacarnya juga di dompetnya (Rizki) itu," ujarnya dengan terbata-bata.

Hingga siang ini jenazah kedua putra Dedi belum bisa dibawa keluar dari RS. Mereka pun belum memperoleh kepastian kapan jenazah dapat dibawa pulang ke Pekanbaru.

"Belum dapat kepastian kapan dikeluarkan, di sana (Pekanbaru) sudah ngumpul, sudah takziyah tadi malam, gurunya, saudara-saudara sudah ngumpul, nunggu ini," ujarnya.

Dua putra Dedi telah tewas. Kini yang tersisa adalah putri sulungnya yang baru tamat SD.

"Tiga anak saya, tinggal satu lagi yang paling kecil. Annisa Aulia Safitri, pingin jadi bidan katanya," ujar Dedi yang berprofesi sebagai wiraswasta itu.
(idh/dra/detik)

Berita Lainnya

Index