Ikbal Siswa SD 002 Kuapan Kecamatan Tambang Pulang Kerena Kursi Duduknya Tidak Ada

Ikbal Siswa SD 002 Kuapan Kecamatan Tambang Pulang Kerena Kursi Duduknya Tidak Ada

Riauterbit. Com: ikbal siswa sekolah Dasar 002 karangan Tinggi Desa Kuapan Tidak mau masuk kelas kerena bangku belajar untuk ikbal Tidak ada dalam Ruangan. "awalnya,pihak sekolah Terkejut dan tidak tau penyebabnya.?

Setelah di selusuri oleh pihak sekolah.kenapa ikbal tidak masuk kelas pada hari ini (selasa 13/08/2019.)Baru kita ketahui penyebanya.kerena kursi belajar yang biasa di gunakan ikbal tidak ada dalam ruangan, 
Pada waktu hari sabtu( tangal 10/08/2019,) seluruh siswa bergontong royong.

 Mungkin Waktu itu kursi ikbal di gunakan oleh siswa untuk membersihkan kaca dan tertingal di luar kelas sehinga Tidak ada dalam Ruanga. 

Memang ketika waktu belajar hari senen (12/08/2019 ) ikbal terlihat duduk satu bangku dengan temannya dan terlihat nyaman berdua sehinga guru tidak mempertanyakan kepada ikbal dan temanya ?"kenapa satu kursi berdua".

 Alizar , Kepala Sekolah Dasar 002, Berharap Anak yang pulang waktu belajar tidak terulang lagi. 
Untuk itu kita jelaskan, awal mula kenapa berita ini sampai terjadi ?reg, pada waktu itu guru yang masuk mengajar di kelas 3, Tempatnya ikbal menuntut ilmu tidak menegur ikbal yang duduk bersama temanya. Namun ikbal pun, tidak bilang kepada guru bahwah kursinya tidak ada. Di sini lah awal mulanyan,"Miskomunikasi"

Memang kita akaui kondisi meja Dan Kursi belajar sekolah Dasar 002 Karangan Tinggi Desa kuapan kecamatan Tambang, terutama pada mobiler yang ada saat ini sanggat memprihatinkan. 

Kalau Ada anak yang pulang saat belajar di kerena kursi tempat duduknya tidak  ada,Baru kali ini terjadi sebut, Alizar kepala sekolah Dasar 002 kuapan. Kepada riau terbit. Com selasa 13/08/2019.di ruang guru. 


Kepala sekolah akui, Fasilitas sekolah terutama meja dan bangku masih kurang memadai. Selain, banyak yang sudah tak layak pakai, sejumlah kursi juga berupa kursi Kayu yang sudah Rapuh dan patah. 

Hal ini sudah berlasung dari tahun- tahun sebelumnya. Kondisi cukup memprihatinkan, karena banyaknya meja yang sudah lapuk, bahkan rusak, sehingga tidak layak pakai.

 Untuk mencukupi kekurangan Bangku sekolah,pihak sekolah sering memperbaiki kursi tempat belajar dengan tambahan paku agar pelaksanaan belajar mengajar tetap terlaksana, ungkap Alizar. 

Bahkan, siswa sempat terpaksa belajar lesehan, sebelum kursi di perbaiki. 

 pihak sekolah selalu menyampaikan keluhanya kepada pihak terkait mengenai hal tersebut, bahkan tiap tahun sering kita laporkan. 

Adanya siswa pulang ketika jam belajar, Sempat terjadi perdebatan antara pihak sekolah dengan wali murit. 

Sering wali murit,bahkan awak mendia mengambil foto ataupun video,saat anak-anak belajar yang duduk di lantai, karena kursi tempat duduknya tidak memukinkan untuk di gunakan. 

 Walaupun demikian kondisi Sekolah, kegiatan belajar dan mengajar kami tetap berjalan,” ungkap kepala sekolah. 

Menanggapi kekurangan mobiler tersebut, Kepala sekolah sudah berupaya, dan mengakui, saat ini masih banyak Ruang sekolah yang mengalami kekurangan mobiler. Kondisi ini bukan tidak ada perhatian dari Pemkab Kampar dalam hal ini Disdik, namun karena keterbatasan anggaran dana, sehingga untuk pengadaan mobiler tersebut terpaksa secara bertahap. 


Sedikitnya, untuk tahun ini Disdik kampar sudah menganggarkan pengadaan mobiler 40 set kursi dan meja siswa.


“Memang benar,Sekarang ini sekolah masih mengalami kekurangan kursi dan meja, dikarena rusak termakan usia.

Kekurangan itu,secara berangsur kita cukupi dengan meperbaiki ulang karena keterbatasan dana, sehingga tidak bisa secara serentak,” ungkapnya.

Hal ini kita minta pengertian masyarakat dan memang pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, masyarakat dan pemerintah.dalam hala ini angaran Dana BOS tidak Dapat Digunakan, kerana dalam pemakaiyan Dana BoS, tidak ada acuan untuk Pembelian Kursi dan Meja tutup Alizar.  Jufri

Berita Lainnya

Index