Beredar Isu Hoax, Alumni Geram dan Desak STAI Rokan Tempuh Jalur Hukum

Beredar Isu Hoax, Alumni Geram dan Desak STAI Rokan Tempuh Jalur Hukum

RIAUTERBIT.COM-Menanggapi isu yang beredar, terkait dugaan adanya mahasiswa 'Siluman' di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rokan, Baganbatu, Alumni STAI Rokan angkatan 15 angkat bicara. Berita yang beredar di publik, yang diterbitkan oleh salah satu media online sangat meresahkan banyak pihak, diantaranya alumni. Demikian disampaikan Alumni STAI Rokan angkatan 15, M. Syarif, Minggu (7/4) di Baganbatu.

"Sumber mereka tidak jelas. Tidak ada itu istilah mahasiswa siluman. Apalagi yang dapat ijazah tanpa kuliah, asal jeplak saja" bantahnya.

Ia merasa tersinggung, ketika mengetahui info yang beredar bahwa mahasiswa STAI Rokan bisa mengikuti sidang akhir, lulus dan diwisuda walau tidak pernah aktif kuliah. Dikatakannya, sampai hari ini justru perkembangan dan peningkatan prestasi STAI Rokan semakin bagus dan meningkat.
"Jadi tolong jangan didengar info-info yang tidak jelas sumbernya. Kita sebagai masyarakat cerdas harus bisa mencerna informasi dengan baik" himbau Syarif.

Syarif menyampaikan untuk tahun ini saja sudah 11 orang alumni STAI Rokan yang lulus menjadi PNS. "Bahkan 1 diantaranya meraih nilai tertinggi di kementerian. Alumni STAI bukan orang sembarangan, itu bagian dari prestasi. Saya pribadi sangat bangga menjadi Alumni STAI Rokan" ujarnya.

Syarif berharap pihak Yayasan dan manajemen STAI Rokan agar tidak tinggal diam. Baginya ini persoalan serius, sudah mencemarkan nama baik STAI Rokan. "Hendaknya pihak STAI Rokan membawa ini ke ranah hukum. Kita akan upayakan mendesak pihak yayasan dan manajemen untuk melaporkan oknum yang tidak bertanggung jawab itu, dan kita siap mengawal sampai tingkat Polri sekalipun. Juga, lakukan somasi terhadap media yang menerbitkan informasi hoax tentang STAI Rokan " tegas Syarif.

Terkait oknum yang dimaksud, Syarif dan kawan-kawan alumni menduga berasal dari angkatan 15 yang gagal diwisuda karena alasan tertentu. 

"Kuat keyakinan kita, ini hanya persoalan pribadi. Karena berbagai alasan yang memberatkan, oknum yang kita curigai tidak bisa mengikuti sidang akhir. Tapi, semoga kita salah sampai memiliki bukti-bukti yang kuat" bebernya menutup. (rls)

Berita Lainnya

Index