Dana Operational Ambulan Desa jangan Bebankan Masyarakat

Dana Operational Ambulan Desa jangan Bebankan Masyarakat
Ilustrasi

Kampar: Bantua mobil ambulan yang diberikan pemerintah untuk melayani masyarakat Desa,agar dapat membantun meringankan masalah, malah menambah beban masalah.

Masyarakat Tidak ingin mengunakan mobil ambulan desa tersebut jika masyarakat mengeluarkan uang untuk operasional ambulan,dengan dalil dana pemeliharaan mobil dan bayaran sopir.ungkap mizi warga desa kualu,kecamatan tambang kepada Riauterbit.com Rabu 28/03.di kediamanya.

“Jadi untuk biaya operasional dan biaya perawatan Mobil Ambulan Desa yang telah dihibahkan ke desa,membawah beban baru untuk masyarakat. 

Ambulan desa yang di harapakan untuk meringankan beban masyarakat yang miskin akhirnya menjadi sebuah momok bagi masyarakat miskin.

Seharusnya Pemerintah Desa dapat memasukan angaran operasional Ambulan desa melalui bantuan Alokasi Dana Desa (ADD)

Menurut mizi,kabupaten kampar hampir 50 persen, seluruh Desa telah mendapatkan bantuan Ambulan Desa, Dari pemerintah kabupaten untuk meringankan beban masyarakat,bukan untuk membebani masyarakat.Seharusnya ini tidak terjadi dalam pemeliharan barang yang menjadi aset desa maupun aset milik daerah, sebut mizi.

Seharusnya ,untuk biaya operasional dan perawatannya dapat di angarkan melalui dana desa.

Jangan adalah lagi ,Biaya operasional dan perawatan mobil ambulan itu dibebankan kepada warga.

Seharusnya, Mobil Ambulan desa ini, dapat memacu pelayanan dasar kesehatan di pedesaan, terutama memudahkan transportasi, bilamana ada warga desa yang sakit dan urgen  dapat dipergunakan seperlunya.tutup mizi.

Berita Lainnya

Index