Warga Desa Tambang Mengeluh Drainase Digali Badan Jalan Berkurang

Warga Desa Tambang Mengeluh Drainase Digali Badan Jalan Berkurang
photo parit yang memakan badan jalan

Tambang:Ada pola pembangunan infrastruktur yang aneh diNegeri ini sejak dahulu dan "belum ketemu" solusinya,apakah ini harus di biarkan. 

Setiap ada infrastruktur baru yang di bangun oleh pemerintah,infrastruktur lama di rusaki, kerena drainase baru.

Penyebabnya, ternyata ada penggalian di bagian pinggir jalan beraspal untuk membangun atau mengorek ulang paret atau drainase. 

Akibatnya, jalan beraspal yang awalnya mulus, menjadi rusak berantakkan. Aspal terkelupas, jalan jadi "berkeriting" alias bergelombang dan tidak rata. Masyarakatlah yang merasakan dampaknya,kecewa melihat kondisi yang semula badan jalan baik rusak gara-gara drainase.

Yang bikin kesal!,lebar badan jalan berkurang, kerena di bagunun drainase atau paret.

Jangan gara -gara ada Drainase,mengurangi badan jalan yang sudah ada.

Parahnya lumpur hasil galian paret dibiarkan "menggunung".

Kenapa ya, pola pembangunan infrastruktur kita selalu tumpang tindih?.

 Bukankah sebelum dibangun drainase,perencanaannya sudah ada.?

Apakah boleh,untuk membangun suatu proyek baru,merusak fasilitas yang ada. Tutup Tri,warga desa Tambang kepada riauterbit.com sabtu 24/11/18.di Danaubingkuang.

Sementara pegawai desa Tambang,Idum,ketika di konfirmasi awak media melalui HPnya,mengatakan, pihak prosahaan yang mendapatkan proyek drainase di desa Tambang akan bertanggung jawab sepenuhnya,jika badan jalan yang rusak akibat pengalian parit,akan di perbaiki, dan drainase yang di bagun tidak akan mengurangi badan jalan yang ada.
Kalau sekarang ada badan jalan berkurang tentu pihak prusahaan dan dinas PU, akan mencari selusi lain untuk Hal seperti itu.
Yang terpenting drainase tidak mengurangi badan jalan.jika ada dreinase yang memakan badan jalan akan di kasi gorong-gorong.atau di atasnya di tutup pakai cor beton.tutup idum.

Berita Lainnya

Index