Menhan Minta Pendukung Khilafah Angkat Kaki dari Indonesia

Menhan Minta Pendukung Khilafah Angkat Kaki dari Indonesia

RIAUTERBIT.COM - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan kelompok teroris yang bersembunyi di Indonesia saat ini turut membawa kepentingan politik, guna mengubah ideologi negara. Dia memberi pilihan supaya kelompok itu insyaf atau angkat kaki dari Indonesia.

"Ancaman terbesar adalah ancaman terhadap ideologi negara. Teroris juga? Iya, dia (ingin) ganti khilafah. Kalau enggak mau Pancasila, ya jangan di sini, emangnya tanah nenek moyangnya," kata Ryamizard di Mako Divisi Infanteri I Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (22/5).

Ryamizard menyatakan ideologi Pancasila tak bisa diganti dengan paham apapun. Sebab, keputusan itu sudah akhir dan merupakan kesepakatan bersama yang tak dapat diganggu gugat. Dia meminta pihak-pihak yang merongrong Pancasila akan berhadapan dengan rakyat dan TNI.

"Saya enggak mendengar yang penting harus Pancasila, itu saja. Tentara itu pokoknya yang tidak mau Pancasila silakan keluar dari sini, gitu saja," ujarnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu menyatakan nilai yang terkandung dalam Pancasila tak bertentangan dengan agama Islam. Sebab, sila pertama Pancasila yang memiliki semangat ketuhanan memiliki nilai yang sama dengan ajaran Islam.

"Kita negara Pancasila. Kalau merasa Islam, sila pertama itu apa? Banyak agama tak ada masalah, kalau agama Islam kan ada ayat, 'Kamu tak akan menyembah apa yang saya sembah'. Ya sudahlah mari kita bersama-sama Pancasila," kata dia.

Ryamizard meminta masyarakat turut mewaspadai ancaman radikalisme melalui penguatan kesadaran Pancasila dengan program Bela Negara. Untuk itu, ia menginstruksikan kepada prajurit TNI untuk berperan serta menyosialisasikan program bela negara kepada masyarakat.

"Saya menginstruksikan kepada TNI untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan dan melaksanakan program bela Negara ini setiap saat kepada seluruh komponen masyarakat yang berada di wilayah teritorialnya," ujar Ryamizard.(cnnindonesia)

Berita Lainnya

Index