Ini 2 Model Bantuan Pangan yang Diterapkan Bulog Riau-Kepri

Ini 2 Model Bantuan Pangan yang Diterapkan Bulog Riau-Kepri
Kepala Bulog Divre Riau - Kepri, Awaludin Iqbal

RIAUTERBIT.COM -  Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Riau-Kepri menyatakan, pihaknya  mulai menerapkan dua model bantuan pangan bagi keluarga miskin di daerah ini dalam tahun 2018.

Model pertama disebut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan program bantuan sosial beras sejahtera (rastra).

"Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah jalan di Riau dan Kepri sejak tahun 2017 lalu namun masih sebatas percontohan untuk Kota Pekanbaru dan Batam," kata Kepala Bulog Divre Riau - Kepri, Awaludin Iqbal kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Awaludin Iqbal karena model BPNT terbilang sukses menekan tingkat kecurangan, dan bisa lebih tepat sasaran, jumlah dan waktu maka diusulkan akan diperluas penerapannya bagi wilayah yang siap.

Dengan cacatan yang sudah menerapkan pada 2017 tetap berlanjut bahkan lebih diperluas.

"Selanjutnya untuk tahun 2018 BPNT dua kota di Riau dan Kepri yakni Pekanbaru dan Batam masih tetap berlanjut," ujarnya.

Kemudian jelasnya untuk pertengahan tahun 2018 model BPNT ini akan mulai diterapkan pada wilayah lain untuk Riau dilakukan Dumai dan Kuansing, sementara Kepri akan diterapkan Tanjungpinang.

Bantuan pangan non tunai ini sambung dia tidak lagi menggunakan cara lama dimana masyarakat miskin menerima beras secara langsung dari distribusi yang dilakukan Bulog berkoordinasi dengan kelurahan bahkan RT/RW setempat.

Namun BPNT ini sudah model baru dimana dengan sistem pembayaran non tunai.  
   
Setiap KPM menerima sejumlah uang yakni Rp110.000 perbulan yang ditransfer ke rekening penerima dan tersimpan dalam bentuk voucher kartu khusus terbitan bank yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra seperti di Riau itu BRI.

Model kedua bantuan pangan yang diterapkan Riau yakni bantuan sosial rastra. Dimana diberikan bagi KPM yang belum menerapkan non tunai, yakni wilayah di luar Pekanbaru dan Batam.  
 
Hanya model Rastra tahun 2018 ini berbeda dimana KPM menerima bantuan tidak perlu membayar uang tebus alias mendapat beras dengan cuma-cuma atau gratis. Sementara tahun 2017 lalu harga tebus Rp1.600 perkilogram.

"Ini model baru dan berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana Keluarga Penerima Manfaat diberi bantuan sepuluh kilogram beras perbulan dengan gratis tanpa uang tebus," tutur Kepala Bulog.

Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos dan Pemakaman Kota Pekanbaru, Netty Ennita menerangkan voucher BPNT ini hanya bisa dibelanjakan untuk membeli beras dan gula pasir pada warung khusus (e-warung)  yang sudah ditunjuk Kementerian Sosial melalui seleksi Dinas Sosial.

Dimana untuk satu tahun proses tranfer dilakukan empat tahap yakni masing-masing di Februari, Maret, Juli dan Agustus.

"Untuk BPNT tahun 2018 belum ditrasfer baru Februari nanti," kata Netty Ennita.

Ia menambahkan dalam sistem penerapan model bantuan pangan tersebut Pekanbaru kini sudah memiliki 24 e-warung yang tersebar di 12 Kecamatan.

"Tahun 2018 jumlah e-warung ini akan bertambah menjadi 29 khusus untuk wilayah Rumbai dan Tenayan Raya yang padat penduduknya," pungkasnya.(ant)

 

Berita Lainnya

Index