Pastikan Tak Ada Dualisme KONI, Sandi Minta Disorda Gelontorkan Dana

Pastikan Tak Ada Dualisme KONI, Sandi Minta Disorda Gelontorkan Dana

RIAUTERBIT.COM - KONI DKI Jakarta masih menunggak gaji para atlet dan pelatih untuk beberapa bulan. Pembayaran gaji tertunda akibat dualisme kepengurusan, hingga membuat Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI enggan memberikan dananya ke KONI.

Menanggapi polemik itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah memerintahkan Kadisorda Ratiyono segera menggelontorkan dananya. Sandiaga ingin tunggakan gaji atlet dan pelatih segera diselesaikan.

"Kami baru saja memberi arahan kepada Pak Ratiyono. Kami pastikan memang ini tidak ada sengketa kepengurusan. Untuk atlet dan untuk pelatih tadi kami beri arahan (pembayaran gaji) untuk tidak ditunda lagi," kata Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).

Menurut Sandiaga, dana untuk gaji para atlet dan pelatih tercantum dalam APBD Perubahan 2017. Namun, ketika ditanyakan soal nomenklaturnya, wagub usungan Partai Gerindra dan PKS itu tak menjawab.

"Dari dana yang melekat di Kasiorda. Nomenklaturnya sudah ada kemarin di APBD Perubahan 2017," terang dia.

KONI DKI Jakarta memang memiliki dua ketum, yakni Yudi Suyoto dan Dody Rahmadi Amar. Sandiaga sudah memfasilitasi dua kepengurusan itu untuk islah. Namun hingga kini dua faksi itu belum juga berdamai.

"KONI kemarin proses islahnya dimulai hari Jumat. Kami kurung dua kepengurusan. (Sekarang) masih berupaya (islah). (Saya) belum mendapat update terkini dari mereka," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan masalah dualisme kepengurusan seharusnya tak terjadi karena berakibat buruk terhadap para atlet.

"Saya bilang, kalian sudah gede-gede. Olahraga itu adalah sumbangsih, berbakti, bukan cari-cari jabatan dan mencari uang ini. Untuk atlet-atlet sudah 6 bulan, 7 bulan bulan nggak dapat dana, nggak dapat uang transpor, uang makan," tutur Sandiaga, Jumat (20/10).(dtc)

Berita Lainnya

Index