Sejumlah Aktivis Mahasiswa Ditahan, BEM UR Tolak Sikap Represif Aparat Lewat Aksi Solidaritas

Sejumlah Aktivis Mahasiswa Ditahan, BEM UR Tolak Sikap Represif Aparat Lewat Aksi Solidaritas
Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Tolak Represifitas pada sabtu (21/10/2017) sore tadi di wilayah Gerbang UR Panam, depan Hotel Mona.

RIAUTERBIT.COM- Sabtu (21/10/2017) BEM UR menggelar aksi . Berangkat dari kegelisahan rakyat Indonesia pada hari ini adalah sebagai bentuk bobroknya rezim Jokowi-JK. 

Aspirasi-aspirasi yang keluar dari teriakan kebenaran mahasiswa se-Indonesia merupakan bentuk masih peduli dan cintanya mahasiswa terhadap rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. 

Tak hanya itu, aliansi mahasiswa se-Riau bahkan turut merasakan hal yang sama pada aksi Sidang Rakyat Evaluasi 3 Tahun Jokowi-Jk di depan Gedung DPRD Riau. 

Bukti nyata bahwa pemerintah anti kritik terlihat jelas pada tindak represifitas aparatur negara pada aksi aliansi mahasiswa se-Indonesia di depan Gedung Istana Negara dengan menahan 13 mahasiswa dari berbagai kampus. 

Tercatat, seorang mahasiswa Universitas Riau Aditya Putra Gumesa ditahan oleh polisi sejak Sabtu dinihari.

Atas dasar rasa kepedulian, keadilan dan sedihnya kondisi negara pertiwi atas daruratnya demokrasi, maka BEM UR bersama ratusan mahasiswa Universitas Riau dan Mahasiswa se-lingkungan Riau lainnya lainnya menggelar aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Tolak Represifitas pada sabtu (21/10/2017) sore tadi di wilayah Gerbang UR Panam, depan Hotel Mona.

Aksi solidaritas tersebut diawali pada pukul 16.00 WIB dengan melakukan orasi keliling kampus guna menjemput massa aksi di berbagai Fakultas Universitas Riau untuk menuju titik aksi di Gerbang UR Panam. 

"Hari ini kita menolak tindakan represif oleh pihak-pihak rezim dan diktator. 3 Tahun sudah Jokowi-JK memimpin, 3 tahun kita tersiksa. Dia berjanji menurunkan BBM, tetapi malah sebaliknya, dia berjanji membuka lapangan pekerjaan tapi nyatanya membuka lapangan kerja untuk orang asing", tegas Abdul Khoir selaku Presiden Mahasiswa Kabinet Inspirasi 2016/2017 dalam orasinya.

Selanjutnya aksi diisi oleh orasi-orasi dari Bupati dan Gubernur HIMA, BEM Fakultas yang hadir pada aksi tadi. Pembakaran ban, spanduk propaganda, poster yang menjelaskan kejamnya rezim Jokowi-JK serta foto aditya yang diamankan oleh petugas turut mewarnai aksi solidaritas kali ini. 

Aksi yang dilakukan dengan damai dan tertib ini kemudian diakhiri dengan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Algi Irsanul Ikram selaku Wakil Presiden Mahasiswa BEM UR dan doa bersama yang dibawakan oleh Ahmad Kamil Rangkuti selaku Dirjen Aksi dan Propaganda Mensospol BEM UR. 

Adapun pernyataan sikap BEM UR berisikan berbagai tuntutan, diantaranya 

1. Menuntut Polda Metro Jaya untuk membebaskan dua belas mahasiswa yang ditahan, 

2. Menolak keras tindakan represif aparat kepolisian negara terhadap mahasiswa Indonesia, 

3. Mendesak Presiden Jokowi Dodo untuk memenuhi tuntutan mahasiswa dan segera menemui mahasiswa,

4. Meminta Polda Metro Jaya untuk segera membebaskan mahasiswa Universitas Riau atas nama Aditya Putra Gumesa kembali ke Riau dengan selamat. (Rls/Bem/UR)

Berita Lainnya

Index