PW Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Provinsi Riau Resmi Dilantik

PW Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Provinsi Riau Resmi Dilantik
PW Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Provinsi Riau Resmi Dilantik

RIAUTERBIT.COM-Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Provinsi Riau resmi dilantik, turut dihadiri tokoh NU nasional Dr.Ali Maskur Muca atau atau biasa dikenal dengan sebutan Cak Ali.

Dalam pidato pembekalannya usai pelantikkan pengurus PW ISNU Riau, Dr Ali Maskur memotivasi pengurus ada menguasai tiga hal.

Sebagai generasi muda, pahami akan tiga hal dan jadikan ini sebagai sebuah dasar perjuangan anda. 

Pertama intelektual power, yakni bagaimana anda sebagai seorang sarjana mampu mengembangkan ide-ide yang solutif membangun bangsa. 

Kedua Mass power, membangun jaringan dan kekuatan kader sehingga bisa saling menguatkan. 

Ketiga enterpenuer power, kader PW ISNU harusnya mampu kreatif melahirkan ide-ide yang mendorong lahirnya kewirausahaan, berbisnis, sehingga bisa tegak dikaki sendiri. Kita tidak boleh tergantung dengan pihak lain, sehingga bisa mandiri dalam bersikap dan pemimpin. 

"Orang tidak bisa mengukur ataupun mengontrol kita, kebebasan menentukan pilihan dan sikap inilah yang akan mengantarkan anda menjadi pemimpin besar,"ucap Dr.Ali Maskur Musa.

Turut hadir sebagai Pembina Prof Dr.Aras Mulyadi DEA, Prof Dr.Sugianto MSi, dan Ihsan,SH,MH.

Kepada wartawan Prof Sugianto menuturkan sejumlah kegiatan akan menjadi fokus program kerja PW ISNU Riau, seperti menggelar kegiatan diskusi berkala yang menghadirkan para intelektual dibidangny, dan kalangan birokrat. 

Terutama persoalan-persoalan daerah, yang intinya bisa mencari solusi bangsa. Hal kedua, menerbitkan media komunitas ISNU Riau berbentuk tabloit sebagai wadah promosi dan komunikasi.Ketiga penerbitan buku salah satunya tentang ASWAJA atau Ahli Sunnah Waljamaah.

Sementara itu Prof Aras Mulyadi ketika dimintai tangapannya, menuturkan selamat atas dilantiknya pengurus ISNU Riau. 

Aras juga menegaskan, bahwa berharap dengan wadah ini bisa menjadi sebuah wadah pengembang gagasan-gagasan besar, untuk menjadi solusi persoalan daerah.

"Sebagai kalangan intelektual, kita bukan hanya mengkritik, namun juga membangun gagasan-gagasan yang solutif," ucap Prof Aras.

Berita Lainnya

Index