Pijar Melayu Menduga Telah Terjadi Perambahan Hutan Provinsi Riau Di Desa Air Buluh Kuansing 

Pijar Melayu Menduga Telah Terjadi Perambahan Hutan Provinsi Riau Di Desa Air Buluh Kuansing 
Direktur Eksekutif Lembaga Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu (Pijar Melayu), Rocky Ramadani, SP

RIAUTEERBIT.COM-Penyerobotan lahan yang terjadi di Desa Air Buluh, Kecamatan Kuantan Mudik perlu perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau. 

Karena perambahan diduga  dilakukan oleh cukong asal Timpeh (Sumbar) tersebut sudah melewati tapal batas Provinsi Riau dari Sumatra Barat. 

Demikian Disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu (Pijar Melayu), Rocky Ramadani, SP sebagaimana dikutip dari Radar Pekanbaru,  Selasa (3/10) Pagi.
 
Rocky Ramadani, SP  mengungkapkan rasa kecewanya dengan adanya dugaan penyerobotan lahan yang terjadi di Desa Air Buluh, 

"Harusnya semua stakeholder ikut mencari solusi terkait dugaan perambahan ini," katanya.

Menurut Rocky semua pihak harus bertanggung jawab untuk mengatasi persoalan ini. Karena ini tidak lagi menyangkut marwah Kabupaten Kuantan Singingi akan tetapi juga marwah Provinsi Riau. Apalagi mereka diduga merambah dalam kawasan blok inti hutan lindung Bukit Betabuh.  

Pijar Melayu sebagai kelompok kajian strategis melihat bahwa pemerintah kabupaten kuansing dan provinsi Riau terkesan lamban dalam mengatasi persoalan yang terjadi. 

"Saya minta Dinas Kehutanan Provinsi Riau, BPN Provinsi Riau dan Polda Riau mengusut tuntas dugaan perambahan di Desa Air Buluh. Karena jika tidak cepat diselesaikan dikhawatirkan akan memicu konflik lebih besar antar Provinsi," tegasnya.

Rocky menginformasikan bahwa kejadian ini sudah berlangsung lama dan terjadi di perbatasan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat. 

"Sudah semestinya pemerintah Provinsi Riau ikut andil dalam menyelesaikan persoalan dugaan perambahan hutan oleh pengusaha asal sumbar. Saya minta Gubernur Riau menjadikan persoalan ini sebagai prioritas untuk diselesaikan,"ujarnya.

Kedepan Pijar Melayu berharap agar Pemerintah Provinsi Riau memberikan anggaran lebih besar untuk menjaga kelestarian hutan lindung yang ada di Provinsi Riau. 

"Agar lebih ditingkatkan patroli ke wilayah wilayah perbatasan," tutupnya.( alam )

Berita Lainnya

Index