Dalam Dua Minggu, BPPT Hasilkan 125 Juta Meter Kubik Hujan

Dalam Dua Minggu, BPPT Hasilkan 125 Juta Meter Kubik Hujan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengklaim berhasil menghasilkan sebanyak 125 juta meter kubik hujan buatan selama 14 hari operasi teknologi modifikasi cuaca di Provinsi Riau.

RIAUTERBIT.COM - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengklaim berhasil menghasilkan sebanyak 125 juta meter kubik hujan buatan selama 14 hari operasi teknologi modifikasi cuaca di Provinsi Riau.

"Kita berhasil menghasilkan sekitar 125 juta meter kubik air. Itu berdasarkan estimasi penghitungan satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission)," kata Koordinator operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) Provinsi Riau, Faisal Sunarto kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

BPPT mulai menggelar operasi TMC pada Kamis (6/7) lalu. Selama dua pekan operasi TMC, dia mengatakan sebanyak 13.600 kilogram garam halus telah di semai di awan-awan potensial menghasilkan hujan di seluruh wilayah Provinsi Riau.

Ia menjabarkan, dalam dua pekan beroperasi di Riau, operasi TMC yang menggunakan pesawat Cassa milik TNI AU tersebut melakukan sebanyak 12 kali penerbangan. Wilayah terbang pesawat ditargetkan di langit daerah-daerah yang memiliki sejarah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Target terbang kita wilayah udara yang memiliki sejarah kebakaran. Namun secara umum kita lakukan secara menyeluruh," tuturnya.

Lebih jauh, ia menuturkan dalam dua hari terakhir kondisi awan berpotensi hujan saat ini cukup minim. Terutama di wilayah pesisir Riau mulai dari Rokan Hilir hingga Meranti.

"Namun harapannya kondisi membaik sehingga TMC bisa terus berlangsung untuk menghasilkan hujan," tuturnya.

Tim udara satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau, mendapat tambahan armada baru berupa pesawat Cassa 212 milik TNI AU yang dimanfaatkan untuk menghasilkan hujan buatan dua pekan lalu. Keberadaan TMC dinilai cukup membantu dalam menghasilkan hujan guna membasahi gambut.

Anggota Satgas Penanggulangan Karhutla Riau, Jim Gafur menuturkan keberadaan TMC akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Provinsi Riau.

Ia mengatakan TMC yang menggunakan peawat TNI AU dari Skadron Udara 4 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, itu diharapkan dapat berada di Riau hingga November 2017 mendatang, atau akhir status siaga darurat Karhutla Provinsi Riau.

"Namun tentunya kita tetap berkoordinasi dengan BMKG atau sesuai kebutuhan," ujarnya. (alam)


 

Berita Lainnya

Index