Pohon Tin, Tanaman Langka Berkhasiat Ini Tumbuh Subur di Tangan Dingin Zainul Aziz

Pohon Tin, Tanaman Langka Berkhasiat Ini Tumbuh Subur di Tangan Dingin Zainul Aziz
Zainul Aziz penggemar tanaman, pohon Tin di Kabupaten Kampar.

RIAUTERBIT.COM - Khasiat buah Tin sudah cukup fenomenal sekali, manfaat buah tin juga telah disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya di surat At-tin 1-2. Siapa sangka, kalau di Kabupaten Kampar juga bisa tumbuh pohon Tin. Pohon yang berasal dari Padang Pasir itu, bisa berbuah meski di dalam pot. Pohon tin adalah pohon berbuah yang berasal dari tanah Arab dan menyebar ke wilayah Eropa, Amerika, Asia, Australia, dan ke berrbagai penjuru dunia kecuali daerah kutub.

Banyak sekali sebutan untuk pohon ini. Ada yang menamakannya dengan buah surga, ada pula yang menyebutnya fig, ara, pohon kehidupan dan sebagainya.

Pohon yang menjadi salah satu nama surat Al-qur’an ini, memang belum begitu dikenal di Kabupaten Kampar. Hanya bagi mereka yang hobi atau kolektor tanamanlah yang lebih dahulu mengembangkannya.

Di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, tepatnya di Jalan Puskesmas, Zainul Aziz (43) seorang yang hobi mengoleksi pohon Tin berhasil kami jumpai di kediamannya. Saat itu, pria yang mengaku telah mengoleksi pohon tin sejak lima tahun terakhir ini memiliki lebih dari sepuluh varian pohon tin. Di Tangan dinginnya, banyak sekali varian pohon tin tumbuh subur hasil penanamannya.

Foto Riau Terbit Intermedia.

Ada jenis green yordan, purple yordan, brown turkey, sultan, khurtmani, black mision, blue giant, mutshui duiphin, red libia, tenna dan jenis lainnya.

Pohon Tin, memang banyak jenisnya. Menurut Zainul Aziz, lebih dari seribu jenis tin tersebar di beberapa negara. Baik yang berasal dari Timur Tengah, Eropa, Asia maupun Afrika.
"Sekarang saya tak lagi ikuti trend kolektor. Saya rasa sudah cukup dengan varian yang sudah ada," kata Zainul sambil memperlihatkan satu persatu koleksi Tin miliknya.

Pria yang pernah menjadi anggota Panwas Pilkada Kampar ini mengatakan, saat ini dia fokus mengembangkan jenis Tin yang cepat berbuah, buah manis, berdaun baik, dan berbuah besar.
 
"Jika terus mendatangkan jenis baru, selain tak ada lagi lokasi untuk pengembangan, bibit jenis baru biasanya masih mahal dan merobek kantong," ujarnya sambil tersenyum.
Dijelaskan Zainul, membudidayakan pohon tin cukup mudah. Selain bisa langsung ditanam di halaman, pohon tin bisa juga dikembangkan di dalam pot.

Untuk memperbanyak bibit tin juga cukup mudah. Selain dengan dicangkok, tin bisa juga distek. Dengan demikian, jika punya satu pohon tin, beberapa bulan kemudian bisa langsung dicangkok atau distek untuk membuat bibit baru.

Karena hoby mengoleksi pohon tin, Zainul Aziz kini telah memetik hasilnya. Selain mendapatkan buah untuk konsumsi keluarga, daun tin, kata Zainul, bisa dijemur dan dibuat teh. Daun segar bisa juga langsung direndam dengan air panas dan airnya langsung diminum.
Selain itu, Zainul juga sudah mendapatkan hasil dari penjualan bibit tin hasil cangkokkannya.

Ketika ditanya harga bibit tin miliknya, Zainul mengatakan, soal harga tergantung jenis dan besar pohonnya. "Harganya dari Rp70.000 hingga Rp300.000, Ibarat beli mobil, ada mobil ekonomis dengan mesin kecil, ada pula mobil kelas berat yang bermesin besar," ujar Zainul tersenyum lebar.

Soal khasiat buah dan daun tin, menurut Zainul Aziz cukup banyak sekali. "Wajarlah kalau disebut dalam tiga kitab suci. Buahnya mengandung banyak nutrisi, sedangkan daunnya mengandung zat yang berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit," jelas pria ramah ini.

Lebih lanjut Zainul Aziz mengatakan, jika warga Kampar ingin menanam pohon yang buahnya menjadi salah satu favorit Nabi Muhammad ini, hendaknya memperhatikan media tempat menanamnya. Jika ditanam di pot, kata dia, hendaknya menggunakan media yang poros. Yaitu ada kandungan, sekam, pupuk kandang dan kompos. Selain itu, tempatkan pohon tin di daerah yang full sinar matahari. Dan jangan lupa menyiramnya.

"Soal manfaatnya tak perlu diragukan lagi, coba cek di google," ujar Zainul dengan senyum khasnya.(*)

Berita Lainnya

Index