Mayoritas Petani Karet di Kampar Keluhkan Harga Karet Yang Anjlok

Mayoritas Petani Karet di Kampar Keluhkan Harga Karet Yang Anjlok
petani karet

RIAUTERBIT.COM - Petani karet di Kabupaten Kampar kembali menjerit. Pasalnya harga karet yang sempat naik dalam beberapa pekan kembali anjlok dalam pekan ini. Kekhawatiran masyarakat terkait terus merosotnya harga karetpun terbukti.

Harga jual karet atau getah di beberapa desa bahkan menyentuh angka Rp 5000 perkilogram. Padahal sebelumnya telah menembus angka diatas Rp10.000  beberapa pekan terakhir.

Salah seorang toke karet di Desa Pulau Gadang H Hazri K, Selasa (18/4/2017) mengatakan, hari ini harga karet yang mampu dibeli ditingkat petani berkisar pada harga Rp 6000 hingga Rp 6.500. "Minggu lalu bisa Rp 7000 tapi karena terjadinya penurunan kembali di pabrik kamipun dengan berat hati harus menurunkan pembelian di petani," ucap Hazri.

Penurunan harga karet terjadi hampir di seluruh wilayah Kampar. Alhasil, warga yang mayoritas berpenghasilan sebagai petani karet hanya bisa pasrah.

Warga Desa Kebundurian, Kecamatan Gunung Sahilan, Syarul (40) mengatakan, merosotnya harga karet itu terjadi lebih dari dua pekan terakhir. Ia menyebutkan, dari harga semula yang sempat membaik Rp12.000 turun menjadi Rp9.000 dan sekarang hanya Rp6.000 perkilogram.

“Kalau masalahnya tidak jelas, mau gimana lagi kalau memang segitu harganya tetap dijual juga, untuk kebutuhan sehari-hari ” katanya, ketika berbincang-bincang,  Selasa (18/4/2017) sore.

Namun harga itu tetap membuat para warga yang rutin menyadap karet bertahan mengeluti usahanya lantaran dianggap sebagai mata pencaharian utama.

"Kita selaku petani karet tidak mengharapkan turunnya harga karet berlangsung lama. Apalagi tidak berapa lama lagi memasuki bulan suci Ramadhan. Kebutuhan masyarakat pasti meningkat. Biasanyakan Ramadhan kebutuhan pokok akan meroket naik. Semua barang kebutuhan dipastikan kembali tidak akan terpenuhi," ulas Syarul.

Terkait masalah penurunan harga karet, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar H Bustan belum menjawab permintaan wawancara yang dilayangkan wartawan. Pesan singkat maupun panggilan telepon belum digubrisnya.(sk)

Berita Lainnya

Index