Bawaslu Lakukan Penguatan Peran Humas Melalui Rapat Kerja Terbatas Berkelanjutan

Bawaslu Lakukan Penguatan Peran Humas Melalui Rapat Kerja Terbatas Berkelanjutan
Bawaslu Lakukan Penguatan Peran Humas Melalui Rapat Kerja Terbatas Berkelanjutan

RIAUTERBIT.COM - Ada hal-hal yang tidak perlu menunggu keputusan pleno pimpinan dalam menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan oleh Bagian Humas sebagai perwakilan lembaga dalam mempublikasikan informasi. Untuk itu dibutuhkan kecerdasan, entitas dari staf Humas dengan cara harus bisa membaca yurisprudensi ketika sebuah kejadian pernah terjadi.

Sehingga ketika kejadian yang sama terulang lagi, Humas sudah bisa menanggapi dalam mengambil langkah publikasi. Demikian arahan Ketua Bawaslu RI Muhammad yang didampingi Pimpinan  Nelson Simanjuntak saat membuka acara Rapat kerja Terbatas Rakertas Penguatan Peran Humas Bawaslu (20/3) di kantor Bawaslu.

Lebih lanjut Muhammad menekankan, konsekwensi bagi seorang yang bekerja di bagian Humas tidak bisa bersikap pasif menunggu suplai informasi mengingat kecepatan informasi di era kini membutuhkan sikap aktif yang dibarengi akurasi data dan kemampuan membaca kebutuhan organisasi. Kritik masyarakat terhadap Bawaslu adalah sesuatu yang wajar walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang sudah kita lakukan dengan maksimal kepada lembaga ini.

Tentu hal ini tetap menjadi catatan bersama, tuturnya. Menurutnya, Humas juga harus pandai mengagregasi dan mengartikulasikan data tentang apa yang sedang terjadi kepada pimpinan. Jaringan yang dimiliki teman Humas harusnya bisa menyuplai informasi bagi pimpinan sehingga pimpinan senantiasa mengupdate informasi. Sangatlah lucu kalau orang di luar lebih dahulu tahu informasi tentang pengawasan Pemilu daripada kita.

Dengan pengalaman dan jaringan yang ada, Humas harus mampu menangkap informasi yang berkembang di masyarakat dengan lebih cepat. Demikian harapan Muhammad menanggapi program penguatan peran staf Humas yang direncanakan dilaksanakan secara berkesinambungan.
Sementara Pimpinan Bawaslu Nelson Simanjuntak menyoroti dari sisi tanggung jawab Humas dalam meningkatkan citra baik lembaga dengan cara  bagaimana meramu hubungan internal dengan luar, tapi juga mengembangkan komunikasi lembaga dengan masyarakat.

Komunikasi antar personal di lembaga juga harus dijaga dengan baik supaya kerjasama yang baik bisa diciptakan. Dalam sebuah lembaga, bagian terkecil mana pun tidak bisa diremehkan. Kerja sebuah sistem itu harus dikuatkan dari mata rantai paling lemah. “Kalau di antara sistem kita di sini ada unit paling lemah, itu akan menjadi penguat dari keseluruhan sistem. Untuk mengetahuinya, maka harus diciptakan komunikasi internal yang baik,” terangnya.
Pimpinan Bawaslu Nasrullah selaku Koordinator Divisi Humas dan Sosialisasi memandang dari sisi lain.
Ketika berbicara tentang media, maka sistemlah yang bicara. Dia mengatakan, mungkin orang percaya pada pimpinan lembaga, tapi apakah mereka percaya pada sebuah sistem. Kalau ada sistem yang dibangun terlampau kaku, maka kalau di kehumasan hal tersebut tidaklah bagus. Karena Humas itu harus dinamis. Bukan tipikal Humas ketika terlalu banyak bersandar pada  standard operational procedure (SOP).

“Kita (Bawaslu) membutuhkan Humas yang baik, yang terus berpikir apa sesuatu yang baik dan inovatif,” ujarnya. Dia menilai sesuatu yang paling sulit dibangun adalah menyangkut institusi Bawaslu bahwa masyarakat lebih banyak mengenal  KPU daripada Bawaslu. Hal ini menjadi tantangan keberadaan Bawaslu agar dapat dikenal dan dipercaya oleh publik.
Maka kita menjawabnya dengan cara harus menjual lebih banyak produk- produk yang bisa dipercaya masyarakat. “Hal ini berat, tapi bisa dijaga kalau kita mampu menjaga aspek integritas institusional, individual dan struktural terintegrasi menjadi satu kesatuan,” tuturnya.

Menyinggung kegiatan Rakertas, lebih jauh Nasrullah menambahkan kita butuh pengayaan diskusi-diskusi seperti ini untuk membuka kran-kran otak kita yang banyak tersumbat. Ibarat lembaga ini berolahraga otak, tutup Nasrullah.

Narasumber pada kegiatan Rakertas Penguatan Peran Humas ini adalah para konsultan komunikasi dan public relation (PR) diantaranya Dr. Janette M.Pinaraya, S.Si, MM dari London School of Public Relations, Amalia Belmika dari Edelman Indonesia, Thomas Franky dari Fortuner PR. Sedangkan pemateri dari unsur lembaga pemerintah diantaranya Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza, dan Kabag Humas Kemedagri  Maddaremmeng.(bawaslu)

Berita Lainnya

Index