Cian Cui 2017 Dibuka Bupati Meranti, Tarik Perhatian Masyarakat Internasional

Cian Cui 2017 Dibuka Bupati Meranti, Tarik Perhatian Masyarakat Internasional

RIAUTERBIT.COM-Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui Disparpora, terus bekerja keras meningkatkan kualitas acara
Tradisi Festival Perang Air (Cian Cui) oleh masyarakat Tiong Hoa, Kota Selatpanjang saat perayaan Imlek, dan festival tersebut, telah  menarik perhatian masyarakat Internasional, termasuk dua orang warga Afrika Selatan.  

Festival Cian Cui 2017 secara resmi dibuka oleh Bupati Meranti, Drs. Irwan Nasir M.Si di dampingi Ketua DPRD Fauzi Hasan SE, Dir Intel Polda Riau Kombes Pol Trijan Faisal, seluruh anggota Komisi DPRD Meranti, Seluruh Kepala SKPD jajaran Pemkab Meranti, Ketua PSMTI Kardiono, tokoh masyarakat Tiong Hoa Selatpanjang.

Dalam sambutan, Bupati Irwan menyatakan terimakasih kepada seluruh masyarakat Tiong Hoa Selatpanjang khususnya yang secara terus menerus mengemas acara perang air ini, sehingga saat akhirnya masuk dalam kalender pariwisata Provinsi Riau. Irwan meminta kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga ketertiban sehingga acara perang air berjalan lancar dan aman.

"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sangat mendukung Festival Cian Cui ini, dan akan kita promosikan hingga tingkat Nasional bahkan Internasional. Pemerintah melalui Dinas Pariwisata akan terus berinovasi sehingga, acara Cian Cui ini juga memberikan dampak peningkatan ekonomi kerakyatan, yang mana pada perayaan Imlek tahun mendatang, mungkin akan kita buka pasar malam Imlek. Sehingga sehabis perang air di sore hari, masyarakat baik lokal maupun yang datang dari luar daerah serta manca negara, dapat pula menikmati wisata kuliner di pasar malam yang menyediakan menu-menu makanan  berbahan dasar sagu" terang Irwan.

Pada kesempatan yang sama, Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Meranti H. Ismail mengungkapkan, pihaknya akan terus mengembangkan iven Cian Cui ini, agar dapat terbangun roda ekonomi masyarakat secara luas.

Menurut H.Ismail, dalam Festival Cian Cui, masyarakat terlibat langsung, sehingga dampak positif nya juga dirasakan langsung oleh masyarakat.

Weise (30) dan Arter (32),  Warga Afrika Selatan, saat berkunjung di Selatpanjang, ikut meramaikan Festival permainan perang air.  Touris asing itu mengungkapkan, festival ini sangat seru, sudah banyak negara ia kunjungi namun belum acara dan permainan seseru ini.

Kepada wartawan, Waise menyatakan, acara ini telah saya abadikan dalam vidio, nanti akan saya pertontonkan pada teman - teman saya di Afrika Selatan, saya yakin mereka semua pasti tertarik dengan acara ini. "Memang festival ini sangat seru, saya betul - betul suka ungkapnya pula. Mudah- mudahan tahun depan, kami akan kemari lagi bersama teman-teman dari Afrika Selatan" ujarnya Selasa, 31 Januari 2017.

Menurut Waise, saat ia menaiki kendaraan becak bersama dua temannya mengelilingi kota Selatpanjang, ia melihat ribuan masyarakat tumpah ruah di jalan-jalan membawa air lalu disiramkan kepada penumpang becak yang melintas, masyarakat begitu kompak ucap nya.

Hal menarik lain, yang pantas dibanggakan, menurut Waise, semua yang mereka rasakan di acara Imlek ini "OK", bukan permainan perang air saja yang kami sukai, tapi , segi pelayanan di tempat penginapan, restoran dan Cafe, juga sangat memuaskan. "Saat pulang ke Afrika nanti, saya akan bercerita pada teman teman, betapa serunya ikut perang air di Selatpanjang ini" ucap Waise pula.

Uyung Sales, ketua Cian Cui sekaligus Ketua PHRI Meranti menyatakan, dengan timbulnya kesadaran dari masyarakat menuruti surat edaran dari Pemkab. Meranti, warga tidak lagi merasa khawatir untuk membawa orang tua dalam acara Cian Cui, sebab semua peserta tidak lagi menggunakan benda yang dapat mengakibatkan cedera.

Saat ini, tidak ada lagi peserta Cian Cui yang menggunakan air dalam kemasan, baik itu aqua gelas atau air yang dibungkus plastik.

Menurut Uyung, hingga H - 3, tingkat kunjungan baru mencapai 7000 , namun hingga Imlek hari pertama diperkirakan sudah mencapai kurang lebih 15 000 orang. Semua ini tidak terlepas dari peran media, yang ikut mempromosikan acara Cian Cui ini.

Dalam mendrongkak Destinasi Pariwisata merupakan pentaholix,  artinya menjadi tanggung jawab  bersama, antara Pemerintah Daerah, masyarakat, pengusaha, dunia pendidikan serta media.
"Tentunya peran media menjadi sangat penting dalam mempublikasi, baik sisi keamanan wilayah, keramah tamahan masyarakat meranti tentunya" tambah Uyung menutup. (*)

Berita Lainnya

Index