Ini Pidato Pencapaian Bupati Meranti Saat Sidang Paripurna

Ini Pidato Pencapaian Bupati Meranti Saat Sidang Paripurna
Bupati Kabupaten Meranti, Irwan

RIAUTERBIT.COM- Bupati Kepulauan Meranti sampaikan pidato berbagai keberhasilan pembangunan dihadapan DPRD setempat sempena peringatan hari jadi kabupaten termuda di Riau ke-8.

"Perjuangan panjang ini perlu direnungkan agar kita tahu apa yang harus dilakukan dalam memajukan daerah untuk waktu yang akan datang," ujar Bupati Kabupaten Meranti,  Irwan di Meranti, Senin.

Irwan bercerita Meranti telah berumur 8 tahun, lahir dari semangat untuk maju dan keluar dari kemiskinan. Dengan jumlah penduduk¿178 ribu jiwa diawal terbentuk dengan angka kemiskinan paling tinggi, berdasarkan statistik mencapai 43 persen, telah menempatkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai kawasan tertinggal, terbelakang, dan terpencil.

Kondisi itu sebut Irwan menyebabkan Meranti dianggap tidak kondusif, dibuktikan dengan tingginya premanisme dan kemiskinan akibat kurangnya perhatian dari pemerintah dalam pembangunan.

Berkat usaha bersama tingkat kemiskinan Meranti yang mencapai 43 persen diawal terbentuk berhasil ditekan dan membuahkan hasil 2015 menjadi 33 persen, ini tentu bukan terjadi secara tiba-tiba dan bukan sebuah hadiah cuma- cuma, namun kerja keras pejuang dan semua pihak yang rela mengorbankan harta benda serta air mata, hingga wilayah tersebut mampu berdiri sendiri dan cepat mensejahterakan masyarakat.  

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan di Kabupaten Meranti, berkat usaha bersama telah berhasil mengeluarkan wilayah tersebut dari kemiskinan," ucap dia.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh perjuangan Kabupaten Meranti H. Wan Abu Bakar yang saat itu menjabat Wakil Gubernur Riau, H. Said Hasyim, Profesor Yohanes Umar, Zulkaidil, Syamsurahman, Jalelawati, Sofian Hamzah dan juga Hj. Nirwana Irwan yang rela menjual rumahnya untuk perjuangan Kabupaten Meranti. Terus membuka akses jalan poros dan jalan desa, yang tidak memakan anggaran yang sedikit sampai ratusan miliar pertahun, semuanya agar masyarakat yang tinggal di desa dapat merasakan manfaat dari dampak pembangunan.

"Menyangkut listrik dulunya elektrifikasi 32 persen kita sudah mencapai 87 persen khususnya di pedesaan dan pelosok daerah," tegasnya.

Pemda sangat menyadari tanpa ada listrik tak mungkin menciptakan kesejahteraan dan kwalitas pendidikan.

Selanjutnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat Pemda konsen menurunkan harga kebutuhan pokok, salah satu upaya dengan merevitalisasi pertanian dan perkebunan, sehingga masyarakat tidak terlalu tergantung lagi terhadap bahan pokok dari luar.

Begitu juga untuk mencukupi kebutuhan pangan, bawang, cabe, sayur mayur, berkat kerja keras SKPD terkait, telah muncul desa-desa pertanian yang mampu mensuply kebutuhan masyarakat.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau dan DPRD Provinsi Riau atas alokasi anggaran sebesar Rp139 miliar ditahun ini kepada Kabupaten Meranti.

Untuk mendorong pembangunan Desa Pemda Meranti telah mengeluarkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan menggelontorkan anggaran sebesar122 miliar untuk membantu pembangunan berskala kecil di desa.

Akibat jatuhnya harga minyak dunia terjadi rasionalisasi anggaran, kondisi itu harus diiringi dengan efisiensi belanja daerah, menyikapi hal itu Pemda sangat komit dengan menjalankan program pembangunan dengan skala prioritas.

Bupati Irwan juga mengharapkan dukungan keamanan dari pihak terkait karena tanpa itu, kondusifitas ¿daerah dan peningkatan investasi sulit dicapai.(*)

 

Berita Lainnya

Index