KPP Muhammadiyah: Peredaran Uang Laziz Masih Rendah

KPP Muhammadiyah: Peredaran Uang Laziz Masih Rendah
Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari

RIAUTERBIT.COM - Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari  mengatakan kini uang Lembaga Amil Zakat (Laziz) yang beredar baru Rp13,5 triliun atau masih rendah padahal potensi pemberi zakat, infak dan sadakah di tanah air cukup besar.

"Atas perolehan yang hanya sebesar  itu  menunjukkan bahwa penghimpunan zakat, infak dan sadakah belum dikelola secara serius oleh 137 lembaga keuangan yang ditunjuk Laziz," kata Hajriyanto Y. Thohari di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan itu dalam rangkaian acara resepsi milad ke 107H/104 M, Muhammadiyah Riau bertema membangun karakter bangsa yang berkemajuan.

Menurut dia, untuk menghimpun uang Laziz yang lebih besar lagi, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang, hingga Pimpinan Ranting Muhammadiyah harus lebih mengembangkan usaha amal-amal muhammadiyah  hingga sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Dalam menghimpun pendapatan Laziz tersebut, katanya, maka diperlukan tim pemasaran yang canggih yang mau bekerja keras selanjutnya mereka pun harus bersifat jujur, transparan dalam menyebutkan jumlah uang Laziz yang terkumpul itu.

"Seberapa pun banyaknya, perolehan Laziz harus dapat dipertanggungjawabkan secara jujur baik pelaporannya dan penggunaannya demi kemaslahatan umat muslim di negeri ini," katanya.

Ia memandang bahwa pada Milad Muhammadiyah yang ke 107 ini, sudah seharusnya kader muhamamdiyah bekerja kerjas, sungguh-sunguh dan lebih bersemangat melakukan pembenahan khususnya dalam penghimpunan dana bahkan dengan uang sebesar Rp1 pun harus tercatat di Laziz.

Tekad ini, katanya harus dilaksanakan agar kader Muhammadiyah menjadi lebih baik secara material dan spiritual apalagi penduduk di Indonesia mayoritas umat Islam yang menjadi modal besar untuk memperkuat diri agar jangan sampai diolok-olok ole kelompok minoritas lainnya hanya karena belum terorganisasi dengan baik.

"Jika orang mukmin itu kuat, maka dia akan lebih dicintai Allah SWT," katanya dan menambahkan bahwa di Muhammadiyah Riau  harus menjadi lebih kuat dan lebih solid lagi,"katanya dan berharap Universitas Muhamadiyah Riau harus terus memperbanyak mahasiswanya hingga menjadi 20.000 sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah untuk terus mengembangkan diri.

Rektor UMRI Dr Mubarrak mengatakan, universitas yang dipimpinnya meyakini bisa meningkatkan jumlah mahasiswa karena sejak 2008 beridirnya UMRI hingga kini sudah mengakselarasi seluruh bidang studi, infrastruktur, akademik, mahasiswa dan akreditas i perguruan tinggi serta dana  operasional.

Untuk pendanaan UMRI tidak bergantung seratus persen pada mahasiswa sebab UMRI memiliki usaha perkebunan sawit ketersediaan lahan seluas 50 Hektare di Meranti dan sejumlah unit usaha strategis lainnya yang dikelola Muhammadiyah Riau.

"Untuk 2018 UMRI siap menjadi universitas nomor satu di Riau dilirik orang tua untuk mengkuliahkan anak-anak mereka," katanya.(*)


 

Berita Lainnya

Index