Organisasi BEM Se- Riau Akhirnya Pecah, Sejumlah Ketua BEM Menarik Diri Dari Keanggotaan

Organisasi BEM Se- Riau Akhirnya Pecah, Sejumlah Ketua BEM Menarik Diri Dari Keanggotaan
Musyawarah Daerah (Musda) ke 4 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau

RIAUTERBIT.COM- Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke 4 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau yang biasa dikenal dengan BEM SRI, terindikasi terkondisikan oleh pihak-pihak tertentu sehingga menciderai proses demokrasi.

Musda yang dilaksanakan Universitas Pasir Pengaraian (UPP) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tersebut, membuat belasan BEM yang ada hengkang meninggalkan sidang dan memilih keluar dari keanggotaan BEM Seluruh Riau, Senin (14/11/16).

Penegasan pertama disampaikan Yuandi, Presiden Mahasiswa STTI INHU, seperti yang diterima wartawan bahwa Musda BEM SRI yang dilakukan di UPP Kabupaten Rohul tersebut sangat aneh dan tidak sesuai dengan mekanisme sidang.

Kemudian pimpinan sidang dinilai sudah terkondisikan oleh pihak pihak tertentu dan tentunya ini dapat menciderai proses demokrasi yang dilakukan, di tambah lagi BEM SRI di gunakan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu sampai pada politik praktis.

"Tentu ini sudah tidak sesuai dengan idealisme dan nilai perjuangan mahasiswa. Hal ini memicu kami hingga walk out dari forum Musda. Dengan demikian kami menyatakan sikap menolak Musda dan keluar dari BEM SRI," Yuandi, Presma SITI Inhu.

Tidak hanya itu, Yuandi menyatakan akan membentuk forum BEM Se-Riau dalam menyelamatkan gerakan mahasiswa di Riau yang tetap tegak tanpa ada membawa kepentingan selain kepentingan rakyat dan mahasiswa itu sendiri.

"Demikian sikap kami ini kami buat. Semoga marwah dan gerakan tetap jaya, dan itegritas serta idealisme tetap terjaga. Kami tidak ingin itegritas serta idealisme mahasiwa ternodai dengan unsur kepentingan," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Roni Iriandani, Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Agama Islam Tafaqul Fiddin (IAI-TF) Dumai, pelaksanaan musda ke 4 BEM se Riau tersebut diwarnai tidak adilnya pimpinan sidang dalam pelaksanaan.

Menurutnya, pimpinan sidang berlaku timpang terhadap sebagian peserta sidang yang merupakan utusan BEM kampus yang ada di Riau. "Pimpinan sidang tidak pernah menerima sanggahan dari peserta sidang tertentu, dan kami menilai tidak adil," katanya.

Dijelaskannya, pelaksanaan Musda BEM SRI yang dilaksanakan di Universitas Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu juga terlihat adanya ajang pemanfaatan untuk mendukung pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung.

"Ini sudah jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai pergerakan, makanya 20 BEM dari berbagai kampus di Riau menyatakan sikap keluar dari organisasi BEM se Riau ini. Kami tidak ingin itegritas serta idealisme mahasiswa tergadaikan," tegasnya.

Roni Iriandani, juga mendukungan dengan terbentuknya Forum BEM se-Riau. Lahirnya Forum BEM se-Riau itu tujuannya menyelamatkan gerakan mahasiswa di Riau yang tetap tegak tanpa ada membawa kepentingan manapun.

"Kepentingan kita adalah rakyat dan mahasiswa, bukan kepentingan politik praktis. Kami secepatnya akan membentuk Forum BEM se-Riau. Kami ingin itegritas serta idealisme mahasiswa tetap terjaga tanpa harus ternodai kepentingan politik," terangnya.

Sebelum menyudahi, Roni Iriandani kembali menegaskan yang pertama keluar dari persidangan aliansi BEM SRI dan keluar dari anggota Aliansi BEM SRI, serta sepakat melahirkan Forum BEM se-Riau bersama anggota BEM yang keluar dari Aliansi BEM SRI. (had/rtc)

Berita Lainnya

Index