Kapolda Riau Laporkan Pemilik SPBU soal Dugaan Penyusutan Jatah BBM

Kapolda Riau Laporkan Pemilik SPBU soal Dugaan Penyusutan Jatah BBM
Kapolda Riau, Brigjen Zulkarnain
RIAUTERBIT.COM - Kapolda Riau, Brigjen Zulkarnain, tak terima atas menyusutkan jatah BBM untuk kedinasan Polda Riau. Karenanya, dia langsung melaporkan hal itu ke Polda Riau.
 
"Iya benar, saya lihat laporannya ke SPKT atas nama Pak Kapolda langsung (Brigjen Zulkarnain). Ini terkait jatah BBM untuk Polda Riau yang dititipkan di SPBU berkurangnya sangat signifikan," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Arya Tejo, Selasa (8/11/2016).
 
Guntur menjelaskan, selama ini untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pihak Polda Riau bekerjasama dengan pihak SPBU atas nama PT Kubang Jaya Sakti di Kabupaten Kampar. Kerjasama ini dilakukan sebagai penitipan kebutuhan BBM untuk operasional Polda Riau. Karena SPBU milik Polda Riau yang ada di Brimob Polda Riau tidak dapat menampung kuota BBM tersebut.
 
"Kerjasama ini dilakukan tahun ini dengan pihak SPBU. Namun ketika dicek jumlah kuota BBM untuk Polda Riau jauh berkurang dari jumlah semestinya," Kata Guntur.
 
Guntur merinci, sesuai dengan perjanjian rentang waktu Januari hingga September 2016, jumlah BBM jenis Pertamax sebanyak 112.375 liter. Kenyataannya ketika sampai September yang dikirim pihak SPBU baru 61 ribu liter.
 
"Masih ada sisa kuota 51.374 liter pertamax yang belum dikirim. Direktur perusahaan SPBU inisial NU ketika ditanya tidak dapat mempertanggungjawabkan kekurangan tersebut," kata Guntur.
 
Begitu juga dengan kuota BBM jenis solar sebanyak 93.248 liter. Dalam periode yang sama baru disalurkan 80 ribu liter dan masih ada selisih 13.248 liter lagi.
 
"Diperkirakan sisa BBM pertamax dan solar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan nilainya lebih dari Rp450 juta," kata Guntur.
 
Terkait hal itu, kata Guntur, pihak Polda Riau masih akan mendalami dugaan kekurangan kuota BBM untuk operasional Polda Riau.
 
"Masalah tersebut masih kita dalami lebih lanjut. Kita mengakui pasti ada penyusutan, tapi kan ini penyusutannya sangat signifikan sekali. Makanya masalah ini terus kita dalami," tutup Guntur.(dtc)

Berita Lainnya

Index