Lebih Besar dari Bumi, Planet Ini Bisa Dihuni

Lebih Besar dari Bumi, Planet Ini Bisa Dihuni

RIAUTERBIT.COM - Para astronom yang tergabung dalam kampanye Pale Red Dot yang digagas European Southern Observatory (ESO) mengumumkan penemuan sebuah planet yang mengorbit Proxima Centauri, bintang terdekat dari Bumi --selain Matahari. Mereka menyebut planet ini dengan nama Proxima b.

ESO memulai kampanye Pale Red Dot awal tahun ini dengan tujuan khusus mencari planet yang mengorbit Proxima Centauri yang berjarak hanya 4 tahun cahaya dari Bumi. Menurut ESO, Proxima b ukurannya sedikit lebih besar dari Bumi dan masuk dalam zona yang bisa dihuni di bintang Proxima Centauri.

ESO mengatakan, dunia jauh tersebut mengorbit bintangnya yang berwarna merah setiap 11 hari dan memiliki temperatur yang mendukung keberadaan air di atas permukaannya.

Planet berbukit-bukit itu merupakan exoplanet (planet di luar galaksi Bima Sakti) yang paling dekat dengan kita. "Dan mungkin menjadi planet yang bisa dihuni yang paling dekat dengan kita di luar tata surya."

Orbit Proxima b

Empat tahun lalu, sebuah laporan mengungkapkan adanya sebuah exoplanet mirip Bumi yang mengorbit Alpha Centauri B yang berukuran sedikit lebih kecil dari Matahari.

Tetapi para ahli astronomi belakangan menemukan bahwa planet tersebut terlalu panas untuk mendukung kehidupan atau keberadaan air.

Sedangkan Proxima Centauri memiliki ukuran lebih kecil dan bersuhu lebih rendah dari Matahari, sekitar 28.000 derajat Celcius, namun bisa menciptakan temperatur yang mendukung air menjadi likuid pada permukaannya.

Dari analisis yang dilakukan ESO, Proxima b mengorbit bintang Proxima Centauri dari jarak 7 juta kilometer.

Saat Diamati pada 2016

Selama enam bulan pada tahun 2016 ini Proxima Centauri terus diamati menggunakan teleskop ESO di La Silla, Chile dan teleskop lainnya di berbagai belahan dunia.

Aktivitas tersebut adalah bagian dari kampanye Pale Red Dot yang diketuai oleh Guillem Anglada-Escudé dari Queen Mary University of London.

Sebuah jurnal dari Nature tentang keadaan planet baru tersebut akan dipublikasikan pada 26 Agustus 2016.

ESO mengatakan penemuan ini akan memacu mereka untuk terus melakukan observasi, baik dengan menggunakan instrumen saat ini maupun teleskop raksasa generasi mendatang.(grc)

Berita Lainnya

Index