Kapolri Instruksikan Agar Pembakar Lahan Diberikan Tindakan tegas

Kapolri Instruksikan Agar Pembakar Lahan Diberikan Tindakan tegas
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian Disamput Atraksi Silat Melayu Riau

RIAUTERBIT.COM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta jajarannya untuk menindak tegas pembakar lahan saat meninjau lokasi kebakaran di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

"Ada yang bakar, sudah tangkap saja. Proses," tegas Kapolri di lokasi kebakaran, Senin.

Kapolri bersama Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Komandan Satgas siaga darurat Karhutla Riau Brigjen TNI Nurendi dan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin langsung bertolak ke lokasi kebakaran lahan sesaat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Lokasi kebakaran yang dituju Kapolri beserta rombongan berada 20 menit dari Kota Pekanbaru dan harus melewati jalan tanah yang cukup jauh sekitar 1 kilometer. Daerah itu juga pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo saat bencana asap tahun 2015.

Pada saat peninajuan berlangsung, tim udara Satgas siaga darurat Karhutla sedang melakukan operasi pengeboman air. Terlihat dua heli MI-8 dan MI-171 yang sedari pagi hingga sore masih terus melakukan pemadaman dan pendinginan.

Bau asap menyengat begitu kuat tercium sesaat tiba di lokasi Karhutla di Rimbo Panjang yang terjadi dalam tiga hari terakhir.

Kapolri mengatakan, permasalahan Karhutla di Riau disebabkan karena tidak adanya hujan sementara lahan gambut semakin kering dan mudah terbakar. Dalam kondisi seperti itu, lanjutnya, penegakan hukum perlu dipertegas untuk menyelesaikan masalah yang sudah 19 tahun melanda Riau.

"Sekarang kondisinya telah terbakar. Yang harus kita fokuskan saat ini adalah pemadaman dan penegakan hukum. Sejauh ini, kita apresiasi rekan-rekan di sini yang sudah menetapkan 85 tersangka pembakar lahan. Ke depan, jika menemukan kembali pembakar lahan, tangkap saja dan proses," tegasnya.

Dalam kunjungan itu, Kapolri juga menyoroti sulitnya akses menuju lokasi kebakaran lahan. Menurutnya, perlu kendaraan yang inovatif seperti mobil gardan ganda yang mengangkut tanki air sehingga bisa mencapai titik api. Selain itu, sulitny sumber air menjadi permasalah utama dalam pemadaman harus diatasi dengan menambah sumur bor.

"Saya akan koordinasikan dengan pusat termasuk BRG (Badan Restorasi Gambut) untuk menambah sumur bor. Kemudian menambah peralatan petugas yang melakukan pemadaman ditambah," jelasnya.(ant)

Berita Lainnya

Index