Oknum Security UR Palak Mahasiswa

Oknum Security UR Palak Mahasiswa
Foto Ilustrasi

RIAUTERBIT.COM-Perbuatan tidak menyenangkan kembali terjadi di Kampus kebanggaan Riau. Lagi lagi, perbuatan tersebut dilakukan oleh oknum security Universitas Riau (UR). Belum hilang diingatan kasus pengeroyokan Mahasiswa beberapa waktu lalu, sore kemarin Sabtu, 9 April 2016 security UR tersebut kembali menunjukan sikap premanismenya.

Peristiwa itu dialami oleh HR (19) salah seorang Mahasiswa UIN Suska bersama sahabat wanitanya. HR mengaku, merasa diperas oleh pihak security UR. Alasannya, karna ia bersama sahabat wanitanya tidak melapor kepada pihak security ketika memasuki Kawasan Kampus Biru itu. "

HR yang saat itu sedang membantu sahabatnya membuat tugas kampus, didatangi oleh dua oknum berseragam hitam di Area Taman Buah UR.
"Ngapain kalian disini ?" tanya salah satu security.
"Buat tugas bang" jawab HR yang ketika itu masih memangku Laptopnya.

Setelah mengetahui HR dan sahabatnya bukan mahasiswa UR, kedua security tersebut membawanya ke Pos security 3, persimpangan Ar-Faunnas UR. Selanjutnya, mereka diminta membuat surat perjanjian dengan kesalahan "Tidak melapor ke pihak security ketika memasuki kawasan UR", sesuai kesepakatan mereka sebelum dibawa ke Pos.

Namun, perbuatan tidak menyenangkan itu terjadi setelah HR dan sahabat wanitanya menandatangani surat pernyataan yang mereka buat. Mereka diminta membelikan gembok Top Securty, yang harganya 40-50 ribu sebanyak 4 buah.
"itu tidak sesuai kesepakatan bang, kami merasa diperas. Toh, selama ini saya pribadi keluar masuk UR tanpa melapor tidak ada masalah. Baru kali ini, bahkan banyak mahasiswa lain juga orang umum melakukan hal yang sama" terang HR kepada riauterbit.com Sabtu malam (9/4).

"lagian kami disana membuat tugas dan sekedar berfoto foto, tidak ada aktivitas lainnya, orang ramai kok bang bukan kami berdua saja. Lagipun kami duduk dipinggir jalan aspal yang dilalui orang jogging. Bahkan banyak juga orang yang duduk berpasangan, tapi kenapa cuma kami yang ditegur dan dibawa ?" tambah nya yang mengaku baru pertama kali mengunjungi Taman Buah UR itu.

Ada yang janggal, ketika HR menanyakan aturan tertulis terkait sanksi 4 buah gembok Top Security dan hukuman lari 10 Keliling yang sempat ditawarkan oknum security tersebut, mereka malah ingin membawanya ke Rektorat.
"Yoklah ke Rektorat aja, biar kau lihat sendiri aturannya" kata HR dengan nada tinggi menirukan ucapan security yang diketahui bernama Rizal.

Namun, karna merasa tidak masuk akal dan hari pun sudah sore HR menolak dibawa ke Rektorat. "Saya yakin tidak ada aturan tertulis seperti itu yang dibuat pihak Rektorat UR, lagian hari menunjukan pukul 17.15 saat itu. Siapa yang akan dijumpai disana ?" tutur Mahasiswa semester 4 ini.

Beruntung, disela sela ketegangan berlangsung HR sempat menghubungi beberapa Seniornya yang berkuliah di Kampus UR. Tidak membutuhkan waktu lama, temannya yang bernama Wirianto Azwir dan Dedi Iskandar tiba di Pos Security dan langsung memediasi bersama salah seorang security yang baru datang. Meski sempat bersitegang beberapa saat bersama Rizal yang terus mempertontonkan sikap Preman nya, masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. (riter)

Berita Lainnya

Index