Advetorial- Kiat Jefry Noer Dalam Memberantas Kemiskinan Elemen Masyarakat Harus Solid

Advetorial- Kiat Jefry Noer Dalam Memberantas Kemiskinan Elemen Masyarakat Harus Solid
Bupati Kampar, H Jefry Noer SH

RIAUTERBIT.COM- Kondisi perekomian kian memburuk. Hal itu kemudian berdampak pada tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran akibat maraknya pemberhentian pegawai (PHK) di sejumlah perusahaan khususnya pemodal asing (PMA).

Berbicara peningkatan ekonomi rakyat di Kampar , memang tiada habisnya bagi sosok seorang Jefry Noer, ia rela menghabiskan waktu ,fikirian dan tenaganya untuk tetap berinovasi membangkitkan ekonomi rakyat. Bergai upaya tengah dilakukan dan telah banyak dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.

Bupati Kampar Persilahkan Masyarakat Datang Langsung Melihat Program Unggulan RTMPE

Foto : Bupati Kampar Jefry Noer saat dialog interaktif mengenai Program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kampar yang ditaja RRI Pro 1 FM di Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, foto Humas Pemkab Kampar

Salah satu program unggulan Jefry Noer adalah program rumah tangga mandiri pangan dan energy (RTMPE) yang sekarang menjadi jargon gerakan pemberantasan kemiskinan di Kampar.

Menyikapi hal itu, Bupati Kampar, Riau, Jefry Noer memiliki cara khusus yang bahkan telah dilaksanakan lewat program nyata jauh sebelum lesunya perekonomian seperti saat ini,Dia juga menekankan, dalam rangka percepatan pembangunan desa dan ekonomi masyarakat, maka perlu kesolidan seluruh elemen masyarakat.

Apalagi, lanjut dia, Pemkab Kampar telah menggulirkan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

Oleh sebab itu, kata Jefry, perlu sinergitas dan keuletan dari masyarakat, tanpa keuletan dan kesungguhan tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Dan untuk mewujudkan kesuksesan tersebut, seluruh elemen masyarakat harus bersatu dan solid dalam membangun desanya terutama dalam mengurangi kemiskinan, kebodohan dan rumah kumuh dan dalam memberantas peredaran dan pemakaian narkoba yang marak di desa-desa.

Bupati memberikan arahan itu kepada masyarakat pedesaan, mulai dari Desa Parit Baru, Desa Teluk Kenidai, Desa Terantang dan Desa Kulau yang kemudian dilanjutkan peninjauan langsung ke RTMPE yang merupakan program terbarukan juga sebagai pilot projek Pemkab Kampar di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu pada akhir pekan ketiga 2016 lalu.

Jefry menambahkan, kegiatan perlu keseriusan dan kesungguhan masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, katanya, diharapkan kepada masyarakat dan tokoh masyarakat dapat memberikan pemahaman dan sosialiasi kearah perbaiakan ekonomi dan tarap hidup.

Terhadap penerapan RTMPE, Jefry Noer berpesan seandainya dalam penerapan ini terdapat kendala maka apa yang dapat diperbuat pada saat ini, maka lakukan dengan segera, jangan ditunda-tunda.

Pertemuan ini, lanjut dia, bertujuan dalam memajukan desa dan membangun desa, mengurangi kemiskinan, kebodohan dan rumah kumuh termasuk dalam memberantas peredaran narkoba yang sudah merajalela di masyarakat.

Sebab itu, katanya lagi, perlu kerja sama yang kuat dan solid antar elemen masyarakat yang ada di setiap desa yang ada di Kabupaten Kampar, mulai dari kepala desa, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan elelemen adat maupun elemen masyarakat lain.

"Kesolidan inilah yang akan dapat memberikan kemajuan bagi desa," kata Jefry Noer menambahkan.

Saat ini, katanya, ekonomi yang cenderung menurun perlu disikapi dengan melihat peluang-peluang yang ada dalam menggerakkan ekonomi keluarga, salah satu cara dan terobosan adalah dengan memotong mata rantai distribusi barang, sehingga harga barang yang sampai di masyarakat dapat lebih murah lagi.

"Yang terpenting adalah dapat menyediakan yang pokok-pokok, dan itu harus dapat kita kuasai terutama 9 bahan pokok, ada atau pun tidak ada di daerah kita tetap mengonsumsinya dan membutuhkannya," kata Jefry lagi.

Dari peninjauan tersebut, terlihat ketertarikan dan kekaguman terhadap program RTMPE dimana hasil turunan berupa urine, kotoran dapat diolah dijadikan pupuk dan bio gas yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan rumah tangga. Sehingga tidak lagi membeli gas yang sering langka dan sulit didapat.

"Wah hebat bupati nih, menanam sendiri dan masakkan sendiri mie instan rebus buat kita, jarang bupati seperti ini," kata ibu-ibu dari Desa Kulau yang juga ikut makan masakan mie buatan Bupati Kampar usai peninjauan RTMPE.

Bupati Kampar Persilahkan Masyarakat Datang Langsung Melihat Program Unggulan RTMPE

Dilain sisi ternyata masyarakat Pekanbaru ternyata selama ini sangat tertarik dengan program unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar yakni RTMPE, hal ini terbukti banyaknya telepon dan pesan singkat yang masuk ke RRI Pro 1 ketika Bupati Kampar Jefry Noer melakukan dialog interaktif mengenai Program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kampar yang ditaja RRI Pro 1 FM di Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, Selasa (5/4).

Foto : Bupati Kampar Jefry Noer Terlihat Serius memaparkan bagaimana berternak sapi yang baik

Dalam dialog Interaktif tersebut Bupati banyak memaparkan beberapa program unggulan dalam usaha memberantas Kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh di Kabupaten Kampar, yang menjadi primadona dalam menarik minat masyarakat Pekanbaru dalam dialog Interaktif tersebut adalah program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), banyak penelepon dan pesan singkat yang menanyakan apa dan bagaimana program tersebut.

Jefry Noer menghimbau agar siapapun yang ingin belajar dan mengetahui Program RTMPE supaya datang dan liat langsung bagaimana sebenarnya program itu, dan Bupati Kampar juga membuka tangan kepada siapapun yang ingin belajar dan menerapkan program unggulan Kabupaten Kampar.

Dalam penjelasan program RTMPE Jefry Noer mengatakan Program RTMPE merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat di terapkan.

Diantaranya seperti memilihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur dapat dipelihara sebanyak 100 ekor, ada pertaniannya juga perikanan.

Pemilik usaha tidak harus sebagai pelaku usahanya tetapi hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya/ "Hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani, karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1.000 meter, kalau di kelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat, pungkas Jefry Noer. (adv/hms/kampar)
 

Berita Lainnya

Index