Turunnya Harga BBM Dik Kepri Tidak Mempengaruhi Harga Kebutuhan Pokok

Turunnya Harga BBM Dik Kepri Tidak Mempengaruhi Harga Kebutuhan Pokok
Ilustrasi

RIAUTERBIT.COM-Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Tanjungpinang tak berpengaruh terhadap turunnya harga kebutuhan pokok di Kota Tanjungpinang.

"Berdasarkan pengalaman kami, belum pernah harga BBM itu turun, diikuti dengan turunnya harga kebutuhan pokok di Tanjungpinang" ungkap Kabid Perdagangan Disperindag Ekraf dan PM Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto Jumat, 1 April 2016.

Perihal naik atau turunnya harga kebutuhan pokok di Tanjungpinang sambung Teguh hanya terjadi ketika kondisi harga maupun persedian komoditas di daerah pemasok mengalami perubahan.

"Berdasarkan pantauan kami hari ini (1/4), harga komoditas yang naik itu hanya wortel dari Rp14.000 per kg ke harga Rp15.000 per kg, dan udang besar  dari Rp100.000 per kg ke Rp120.000 per kg. Sedangkan yang turun hanya ikan selar. Sisa komoditas lainnya justru masih stabil" terangnya.

Justru dengan turunnya harga BBM sebesar 3 persen terhitung pada 1 April 2016, Teguh berharap harga barang di Kota Tanjungpinang ikut turun.

Di wawancara terpisah, Kasi Energi di Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang, Wan juga menuturkan hal yang sama, bahwa sampai saat ini turunnya harga BBM belum mempengaruhi harga elpiji 3 kg dan 12 kg.

"Gas 3 kg masih mengacu Perwako Nomor 30 tahun 2010 dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di pangkalan sekitar Rp15.000 per tabung. Sedangkan harga gas 12 kg, masih sekitar Rp165.000-Rp170.000 per kg" tutur Wan.

Menurut Wan, untuk menurunkan harga gas juga perlu ada pembahasan, termasuk pembahasan penyesuaian harga elpiji 3kg dan 12 kg ketika BBM turun, seperti saat ini.

Sementara itu, menurut Kabid Perhubungan Laut Dishubkominfo Kota Tanjungpinang, Sony, penyesuaian tarif ferry Tanjungpinang-Batam dengan turunnya BBM, merupakan kewenangan Provinsi Kepri.

" Untuk kapal ferry antar kabupaten kota merupakan kewenangan  provinsi" tegasnya.

Sedangkan menurut pihak operator MV Oceanna yang enggan namanya disebut mengaku, tarif kapal cepat milik PT Pelnas Baruna Jaya tersebut masih menggunakan tarif lama, sebesar Rp59.000 per orang.

"Rp2000 untuk asuransi, Rp57.000 tiketnya. Lagi pula turunnya BBM terlalu kecil hanya 3 persen" ucapnya. (an)

Berita Lainnya

Index