Josia Irwan : Mal SKA Dirancang Tahan Gempa Untuk 50 Tahun Kedepan

Josia Irwan : Mal SKA Dirancang Tahan Gempa Untuk 50 Tahun Kedepan

RIAUTERBIT.COM-Bangunan Mal SKA Pekanbaru ternyata dirancang dengan kekuatan anti gempa dan bisa bertahan hingga 50 tahun ke depan. Hal tersebut diungkapkan Dr.Ing. Josia Irwan Rustandi, ST,MT  dalam press conference dan uji publik yang dilakukan di Hotel Swiss Bell-in Jumat, 1 April 2016.
 
Dijelaskan dia, meski berupa penambahan, namun, dipastikan struktur bangunan Mal SKA tahan dan tidak bermasalah.
''Ya, kita sudah lakukan assessment, juga sudah melakukan beberapa kali simulasi untuk memastikan kekuatan bangunan ini dengan penambahan tiga lantai atas tersebut. Kita pastikan tidak ada permasalahan dengan bangunan baru'' terang Josia yang dalam perkenalannya juga mengaku banyak terlibat dengan upaya rekonstruksi bangunan bermasalah.
 
Pakar bangunan Universitas Indonesia ini juga menjelaskan kalau pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap beton dan tulangan dan kesimpulannya, tidak ada yang bermasalah dengan kekuatan bangunan lama juga dengan bangunan yang sedang dilakukan penambahan.
 
''Saya juga pastikan, bila terjadi gempa, bangunan Mal SKA ini bakal termasuk salah satu bangunan yang paling aman bagi masyarakat untuk bisa berlindung dari goyangan gempa, tidak akan runtuh'' ungkapnya optimis.
 
Sementara itu disinggung tentang banyaknya bagian gedung Mal SKA yang retak-retak, Josia mengungkapkan kalau pihaknya juga sudah melakukan uji kekuatan mengenai penyebab retak.
 
''Sebenarnya itu bukan karena struktur bergeser, tapi lebih dikarenakan proses finishing dari pekerjaan sebelumnya yang kurang rapi, sehingga terus menyebabkan keretakan. Tapi itu tak berpengaruh pada kekuatan gedung walaupun nanti ditambah'' beber Josia yang saat itu juga menjelaskan perihal kekuatan bangunan Mal SKA di basement yang banyak dikhawatirkan akan ambruk.
 
Optimisme ini juga diungkapkan Asisten Direktur PT Citracity Pacifik Indonesia, Arcin Senggana yang pada kesempatan itu mengaku sempat prihatin dengan sejumlah pemberitaan yang dianggapnya terlalu berlebihan.
 
''Kalau dikatakan kita pengelola Mal ini akan membunuh warga, kan itu tak mungkinlah, kita berusaha memberikan yang terbaik, karena itulah, kita datangkan konsultan terbaik untuk penambahan bangunan beberapa lantai tersebut'' tuturnya.
 
Selaku usaha, kata Arcin, pihaknya sangat memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung ke Mal SKA. Dengan terpuaskannya mereka, secara otomatis akan berpengaruh terhadap angka kunjungan.
 ''Tugas saya kan membuat bagaimana masyarakat ramai datang ke Mal SKA ini, jadi tak mungkinlah kalau bangunan mal ini juga dibangun sembarangan. Semua kita pertimbangkan dengan baik dan yang terbaik'' sebut Arcin.
 
Dia juga menjelaskan, untuk proyek Mal SKA Ekspansi ini, pihaknya menggelontorkan tak kurang dari ratusan miliar dana. Karena itulah, pihaknya tak mungkin akan bermain-main dalam menyelesaikan ekspansi ini.
 
Dalam kesempatan itu, Arcin juga menjelaskan perihal prosedur pembangunan yang menurutnya sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan. Seperti halnya kepemilikan Izin mendirikan Bangunan (IMB), Amdal juga Amdalalin.
 
Dikatakan Arcin, tidak mungkin pihaknya tidak mempersiapkan segala sesuatunya untuk membangun gedung sebesar itu di Jalan Sorkarno-Hatta.
''Saya pikir saya tak bisa bermain-mainlah dengan hal ini. Semua orang bisa lihat, jadi tak ada yang bisa saya tutupi'' tegasnya.
 
Pada kesempatan tersebut, pakar bangunan Riau, Prof.Dr Sugeng Wiyono yang juga pembantu Rektor IV Universitas Islam Riau yang juga hadir pada kesempatan itu juga mengungkapkan kalau pihaknya yakin dengan perencanaan yang dibangun konsultan.
 
Hanya saja, dia mengingatkan, kalau kecenderungan pergeseran tanah akan berpengaruh terhadap kondisi bangunan itu bisa terjadi. ''Kita tak bisa berbicara sekarang, tapi mungkin beberapa tahun ke depan'' ungkap Sugeng.
 
Karena itulah, lanjut dia, ada baiknya pembahasan tentang kekuatan Mal SKA ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ini juga bagian dari upaya untuk memenuhi amanat UU Nomor 28 tahun 2000, sehingga, suatu saat hasil dari pertemuan ini akan bisa dijadikan jawaban terhadap konstruksi gedung bila terjadi sesuatu hal.
 
Sugeng banyak memberikan masukan dan saran terkait konstruksi dan kontur tanah. Dia berharap pihak konsultan mempertimbangkan arah pergeseran gempa juga beban dari bangunan bila beroperasi kelak.
 
Dia juga mejelaskan perihal kondisi kepadatan tanah di Riau yang tidak padat, namun berpasir padat. Kondisi ini akan sangat berpengaruh dengan kondisi kepadatan air di dalam tanah.
''Ya, kita tak tahu apakah selama ini eksploitasi air bawah tanah sudah cukup besar, atau tidak? tapi logikanya, ini akan berpengaruh terhadap kepadatan tanah dan beban bangunan'' beber Sugeng.
 
Sugeng juga menyarankan, bila memang retakan-retakan di gedung yang ada saat ini mmang bukan permasalahan, ada baiknya juga bila pengelola meruntuhkan saja bangunan yang retak itu dan dibuat ulang.
''Kan jauh lebih baik, dari pada tiap hari orang curiga dan bertanya kenapa gedung mal SKA retak-retak selalu. Atau diganti kaca saja, kalau besok kacanya pecah, berati memang ada pergeseran struktur bangunan'' tutup Sugeng. (rls/rs)

Berita Lainnya

Index