Mahfud MD : Hampir 3 Persen Lulusan Pascasarjana Itu Koruptor

Mahfud MD : Hampir 3 Persen Lulusan Pascasarjana Itu Koruptor
Mahfud MD Ketika Menyampaikan Orasi Ilmiah dalam acara pelantikan KAHMI Rohil di Bagang Siapia[i.

RIAUTERBIT.COM-Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi(MK) Mahfud MD mengatakan, hampir 3 persen lulusan pascasarjana adalah koruptor. Menurutnya, kebanyakan Universitas hanya mencetak sarjana tapi bukan seorang cendikia.

Mahfud menjelaskan, prilaku seorang cendikia sudah tersurat dalam kitab surat Al Quran bahwa seorang cendikia adalah seorang yang Ulul Albab. Filosofi yang tercantum dalam UUD 1945 belum tercermin dalam kehidupan sehari hari bahwa seorang pemimpin harus melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

Pria yang pernah menjadi menteri pertahanan di era Gusdur ini menyebutkan, kebanyakan sarjana merupakan intelektual yang memiliki ijazah. Sedangkan cendikiawan orang yang memiliki kecerdasan dan berhati mulia.

"Pada hakikatnya, di dalam agama Islam, semakin pintar orang tersebut, akan semakin takut kepada Allah. Walaupun orang itu seorang doktor atau pun profesor. Jika ada sifat sombong di dalam hatinya, belum disebut orang tersebut cendikia" sebut Mahfud ketika memberikan orasi ilmiah dalam acara pelantikan pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Rokan Hilir periode 2015-2010 Kamis, 17 Maret 2016 di Gedung Serbaguna, Bagansiapiapi, Riau

Dia mengungkapkan seorang sarjana dibekali kepintaran otak tanpa diberengi dengan kecerdasan moral menyebabkan Indonesia semakin terpuruk karena minimnya cendekiawan. Dia menilai, lulusan sarjana hanya akan menambah beban untuk menjadi koruptor-koruptor yang baru.

Pengalamannya sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi, membuka rahasia bagaimana cara seorang hakim yang korup memeras kepala daerah yang bersengketa. Adalah sangat naif jika seorang Hakim MK berbicara keadilan jika harta kekayaannya mencapai ratusan miliar. Dia mengungkapkan, Hakim yang memainkan perkara biasanya akan memeras kepala daerah yang dalam putusan akan menang.

"Kamu mau menang gak? Padahal memang dia mau menang. Artinya hakim punya tekhnik untuk memeras karena dia adalah sarjana, bukan karena seorang cendikiawan" kata Mahfud.

Pelantikan pengurus KAHMI ini dihadiri Bupati Rokan Hilir, Suyatno, unsur Forkopimda, Mantan ketua DPRD Rohil, Drs Johar Firdaus dan seluruh SKPD. (rls/gr)

Berita Lainnya

Index