Waspada, Dua Anak Di Karimun Meninggal Terserang DBD

Waspada, Dua Anak Di Karimun Meninggal Terserang DBD
Waspada !

RIAUTERBIT.COM-Dua anak di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, yakni Al Ghazali (7 bulan) dan Evan Febri Wijaya (7 tahun), meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama Maret 2016.

"Dua korban DBD meninggal dunia. Sedangkan sejak Januari, kami mencatat sebanyak 182 kasus DBD," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi di Tanjung Balai Karimun, Kamis.

Al Ghazali, warga Kelurahan Sei Pasir Kecamatan Meral, meninggal dunia pada Rabu (9/3) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun.

Dia meninggal setelah lima hari dirawat secara intensif, dan sempat masuk ICU sehari sebelum meninggal.

"Korban sudah demam selama empat hari sebelum dirawat di RSUD Karimun. Dia dirawat di lantai 3, dan pada 5 Maret masuk ICU. Korban juga mengalami diare, kejang-kejang, tangan dan kaki kaku," katanya.

Sedangkan Evan Febri Wijaya, warga Bukit Tiung, Tanjung Balai Karimun di Rumah Sakit Bhakti Timah, Kecamatan Tebing pada Minggu (6/3). Evan juga sempat mengalami demam panas sebelum dirawat di rumah sakit.

Rachmadi mengatakan, Dinkes meningkatkan kewaspadaan dengan mengintensifkan sosialisasi pencegahan wabah DBD.

Dinkes mencatat, sebanyak 182 orang yang didominasi anak-anak terserang DBD sejak Januari, termasuk dua korban meninggal dunia.

Dia merinci, kasus terbanyak ditemukan di Tebing sebanyak 52 orang, Karimun 34 orang, Meral 34 orang, Meral Barat 12, Kundur 15, Moro 23, Buru 4, Belat 1, Kundur Barat 7 orang.

Berdasarkan kelurahan, Kelurahan Tebing Kecamatan Tebing terbanyak dengan 18 kasus, Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur 15, dan Kelurahan Teluk Uma Kecamatan Tebing 15 orang.

Secara terpisah, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengimbau warga agar mewaspadai dan tanggap ketika anggota keluarganya mengalami demam panas tinggi disertai gejala mirip serangan DBD.

"Dinkes saya minta mengintensifkan sosialisasi gejala DBD. Jangan sampai terlambat mendapat perawatan medis karena tidak mengetahui gejala DBD," kata Aunur Rafiq. (an)

Berita Lainnya

Index