BANGKINANG (riauterbit.com) - Toko muda tapung H. Edi Basri dan tim pemenangannya, muncul di rumah restorasi atau Sekretariat DPD Partai Nasdem Kampar, Jumat (11/3/2016) sore.
Mantan Ketua DPW Partai Bintang Reformasi yang kini Ketua Departemen Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Gerindra itu mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wakil Bupati Kampar.
Ketika ditanya, kenapa ia memilih posisi sebagai Balon Wabup Kampar? Edi Basri mengungkapkan karena dalam politik ini tidak ditentukan personil dan banyak pertimbangan.
Selain itu Partai Gerindra Kampar harus melakukan koalisasi guna bisa mengajukan pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kampar karena hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kampar yang artinya masih kurang 4 kursi lagi.uangkap edi
Edi Basri yang memiliki pengalaman politik sebagai ketua parpol dan anggota DPRD Riau periode 2004-2009 dan Sekretaris Komisi A DPRD Riau periode itu tak memungkiri banyak faktor lain sehingga memilih posisi Wabup.
"Ini tak terlepas dari kerja politik. Identitas, sosialisasi komunikasi, tentu perlu cost politik," imbuhnya.
Dia meyakini persaingan maju sebagai Wabup Kampar lebih besar karena saat ini banyak yang memilih mendaftar sebagai Balon Bupati Kampar. Peluangnya banyak dan peminatnya kecil," bebernya.
Lantas apakah memang sudah ada Balon Bupati yang meliriknya? Edi Basri mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa tokoh diantaranya Azis Zainal, Zulher, Ilyas Husti, Zulfadil dan termasuk yang santer disebut-sebut bakal berpasangan dengan Muhammad Amin.
Ketika ditanya apa saja kesibukannya setelah tak lolos sebagai Caleg DPR RI dari Partai Gerindra dari Dapil Riau II pada Pemilihan Legislatif 2019 lalu, Edi menyebutkan ia sibuk dengan aktivitasnya sebagai pengacara dan mengurus bisnis.
Ia melihat potensi Kampar sudah jelas namun menurutnya masih banyak persoalan yang terjadi saat ini seperti tingginya angka kemiskinan di Kampar Kiri yang tak pernah terbongkar sampai sekarang(jufri)
