Bulog Tanjung Pinang Janjikan Beras Miskin Tahun Ini Kualitas Impor

Bulog Tanjung Pinang Janjikan Beras Miskin Tahun Ini Kualitas Impor
Beras Bulog

RIAUTERBIT.COM-Beras miskin (Raskin) yang selama ini dibagikan khusus untuk warga miskin memang sering dikeluhkan soal kualitas beras yang buruk serta sering dipenuhi kutu.

Kualitas yang seperti ini memang menjadi keluhan warga tak terkecuali warga penerima raskin di wilayah Kabupaten Bintan.

Namun, pada tahun ini Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Tanjungpinang memastikan kalau raskin yang akan dibagikan kepada warga tahun ini berkualitas beras impor.

Jika ada warga yang mendapat jatah beras murah dengan kualitas buruk, diminta untuk segera melaporkan kepada pihak kecamatan.

"Untuk tahun ini raskin yang akan kita distribusikan memiliki kualitas impor. Supaya tidak ada keluhan dari warga yang menerimanya, kalau ada yang dapat kualitasnya buruk kita minta laporkan langsung ke kecamatan supaya bisa diganti dengan yang bagus," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Tanjungpinang, Muhammad Wawan Hidayanto, Minggu (6/3).

Selama ini, lanjutnya, kualitas beras raskin yang selalu didistribusikan kepada warga melalui kecamatan selalu dalam kondisi baik. Karena, saat beras datang ke gudang selalu disimpan di tempat penyimpanan secara baik.

Ia menduga kalau kualitas beras yang buruk yang diterima warga disebabkan penyimpanan setelah disalurkan ke kecamatan.

"Kalau bisa, begitu raskin tiba, pihak pengelola di kecamatan atau di kabupaten langsung menyimpannya secara benar. Sebab penyimpanan sangat mempengaruhi kualitas raskin," sambungnya.

Sekali lagi Wawan menegaskan kalau kualitas beras raskin yang disalurkan tahun ini dari Perum Bulog Tanjungpinang merupakan beras kualitas impor atau setara dengan kualitas yang dijual pada operasi pasar Bulog selama ini seharga Rp8.400 per kilogramnya.

Untuk penyalurannya kepada rumah tangga miskin (RTS) di setiap daerah, Bulog masoh mengacu kepada penyaluran tahun 2015.

Begitu juga dengan kisaran banyaknya beras yang diterima masing-masing RTS tidak mengalami penambahan serta pengurangan. Artinya, setiap RTS akan mendapatkan jatah beras sebanyak 15 Kg dengan harga perkilonya Rp1.500.

"Mekanisme pendistribusiannya seperti apa kami belum tahu, apakah raskin yang kita salurkan langsung ke Pemda setempat dikirim begitu saja perkarung 50 kg, atau kita yang memisahkan masing-masing 15 kg," akunya. (rls/hk)

Berita Lainnya

Index