Advetorial

Walikota Pekanbaru Dr.H Firdaus ST, MT Menghadiri RAT Koperasi Serba Usaha Rejosari

Walikota Pekanbaru Dr.H Firdaus ST, MT Menghadiri RAT  Koperasi Serba Usaha Rejosari
Walikota Pekanbaru Dr.H Firdaus ST, MT Menghadiri RAT Koperasi Serba Usaha Rejosari

RIAUTERBIT.COM - Koperasi Serba Usaha (KSU) Rejosari melaksanakan Rapat Anggota Tahunan 2015 kemarin, Jumat (12/2/2016). Koperasi beralamat di jalan Bambu Kuning yang berdiri dengan modal Rp 94.500 pada tahun 1988 silam itu kini sudah miliki aset hingga Rp 6,8 M dalam bentuk modal.

Dalam RAT dihadiri oleh seluruh anggota itu berlangsung meriah. Pasalnya, kegiatan dibuka langsung oleh Walikota Pekanbaru Firdaus didampingi oleh Kadis Koperasi Kota Pekanbaru Ingot Ahmad.

 

 

 


Dalam sambutannya, Walikota Pekanbaru Firdaus menerangkan, pihaknya amat mendukung pertumbuhan koperasi sebagai program ekonomi kerakyatan. "Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke 205 dari seluruh negara menggunakan sistem permodalan koperasi di dunia. Hal ini menjadi perhatian bersama untuk mengembangkan koperasi menjadi lebih baik, khususnya di Pekanbaru," ungkapnya.

Di mata pegiat koperasi nasional, KSU Rejosari bukanlah koperasi sembarangan. Koperasi yang dipimpin oleh Hj Elwi ini bahkan sudah pernah mendapatkan penghargaan nasional yang diserahkan di Kupang, NTT pada 2015 lalu.

Hj Elwi menyebut, dalam mengembangkan koperasinya itu, ia sudah melakukan berbagai inovasi. Diantaranya, adalah membuat program penjaminan pinjaman anggota dengan diasuransikan, persis seperti pinjaman konvensional di perbankan.

"Kita sudah memiliki sistem penjaminan pinjaman anggota dengan mengasuransikan si peminjam. Jadi, jika dalam masa pinjamannya, anggota meninggal dunia. Ia tak perlu lagi menanggung pembayaran pinjamannya karena sudah lunas dengan asuransi," terangnya.

Tak hanya itu, dalam menerapkan sistem pinjaman, KSU Rejosari juga menerapkan aturan ketat terhadap penerimaan anggota. Diantaranya, dengan menerapkan aturan rekomendasi sesama anggota sebelum bergabung.

Tak main-main, dengan cara tersebut, koperasi yang beranggota 309 orang itu sudah memiliki aset hingga Rp. 6,8 M. Bahkan, dipercaya untuk menerima dana bantuan sebesar Rp 3 M dari Kementerian Koperasi RI pada tahun lalu.

Hj Elwi mengaku, dengan pengetatan itu ia bisa membatasi keanggotaan dengan pola watak dan karakter masing-masing anggota. "Kita memberikan bantuan dengan mudah. Dengan demikian kita bisa mempertahankan kredit macet di angka terendah," papar Hj Elwi.

Saat ini anggota koperasi sudah bisa melakukan pinjaman kredit minimal 1.000.000,- rupiah dan maksimal pinjaman hingga Rp.  200.000.000,- rupiah dengan tingkat kemacetan atau NPL 0,86 % ini bisa diklaim sebagai tingkat kemacetan terendah untuk koperasi seluruh Indonesia.

Tidak hanya menumbuh kembangkan perekonomian rakyat, KSU Rejosari juga menghibahkan sebagian dari sisa hasil usaha atau SHU untuk pendidikan pengurus dan pengawas serta anggota, dana sosial bagi anggota koperasi yang meninggal serta santunan anak yatim. Serta menjadi orang tua angkat bagi kegiatan kepemudaan Karang Taruna Rejosari dalam mengembangkan usaha mencegah pengangguran pemuda berupa perbengkelan modifikasi motor dan cucian.

Guna memberantas rentenir, KSU Rejosari juga membentuk 2 kelompok pemberian pinjaman di dua RW kelurahan Rejosari yakni RW 03 sebesar Rp. 324.000.000,- dengan jumlah anggota 50 orang dan di RW 26 jumlah pinjaman sebesar Rp. 171.000.000,- dengan anggota sebesar 20 orang.

Kedepan, ia menargetkan pembangunan kantor KSU Rejosari dalam waktu dekat. Hal itu sudah direncanakan sejak lama dengan mulai membeli lahan kosong tak jauh dari koperasi tersebut. "Tahun depan, kita berharap dapat membangun kantor sendiri agar bisa beraktivitas lebih nyaman. Kita berharap, Pak Walikota dapat mendukung rencana baik kami ini," pungkas Hj. Elwi.(Adv)

Berita Lainnya

Index